Olimpiade 2012 di London telah bergulir dan setiap negara saling berlomba menggaet medali emas di setiap cabang olahraga. Sebelum London, kota Beijing di China adalah tempat penyelenggaraan pesta olahraga terkakbar dunia ini. Olimpiade memang dilaksanakan setiap empat tahun sekalin.
Empat tahun bukanlah waktu yang lama bagi sebuah perubahan, bahkan perubahan pada perangkat elektronik dan perangkat mobile serta internet. Apa yang hari ini hadir pada kehidupan budaya populer kita saat ini mungkin tidak pernah hadir pada masa empat tahun silam. Twitter atau jejaring sosial lainnya mungkin belum menjadi konsumsi masyarakat global saat ini. Bahkan saat itu belum diketemukan kasus yang menimpa beberapa atlit dan official pemain yang mendapatkan sanksi teguran keras, bahkan dikeluarkan dari arena permainan akibat ulah kurang terpujinya di situs tersebut. Pengaruh perangkat elektronik, mobile, dan internet tanpa disadari telah merupakan banyak kegiatan olimpiade setiap penyelenggaraannya.
Adalah hal yang cukup menyenangkan untuk mengetahui kembali teknologi dan internet yang sempat mengisi beberapa konten serta layanan dalam ajang itu. Pada Olimpiade Atlanta tahun 1996, teknologi internet dan ponsel mobile masih berupa embrio. Pada saat itu tentunya belum hadir jejaring sosial macam Twitter dan perangkat smartphone seperti saat ini.
Menilik pada kemajuan yang hadir setiap olimpiade, produk-proudk perangkat mobile memang berhasil diproduksi dengan lebih baik. Pesan-pesan teks dan media sosial menjadi lebih mudah untuk dilakukan dengan pengenalan perangkat seperti iPhone dan juga aplikasi-aplikasi smartphone. Namun, melalui Olimpiade London 2012 ini seluruh hampir sebagian besar masyarakat global melakukan kegiatan tweeting dan saling mengirim pesan saat negara yang dibelanya mendapatkan medali. Hal itu tidak dapat dihindari. Proses interaksi dalam olimpiade semakin maju berkat kemajuan teknologi yang tanpa disadari sangat cepat berubah.
Dengan berbagai cabang olahraga yang tengah bertarung saat ini, beberapa ahli melihat pengaruh teknologi mobile pada gelaran ini. Ada beberapa statistik menarik yang didatangkan langsung dari Olimpade London mengenai teknologi mobile sekitar gelaran itu. Dari 270 stasiun kereta bawah tanah atau Underground yang berada di London, ada sekitar 82 statius yang menyediakan layanan WiFi gratis untuk melayani setiap penumpang. Dengan layanan ini para pengumpang kereta bawah tanah dapat terus mendapatkan update terbaru mengenai setiap permainan. Kebanyakan update baru tersebut hadir dari dari para volunteer yang bertebaran di kota London.
Jumlah relawan yang dihadirkan untuk olimpiade saat ini berjumlah 70.000 relawan. Para relawan dimungkinkan untuk memasukkan berbagai hal dalam situs media sosial. Mereka dapat membagikan konten-konten olimpiade baik berupa video atau audio dari para atlit yang bertarung dan berkompetisi pada arena resmi. Evolusi perangkat mobile rupanya terjadi pula pada setiap penyelenggaraan olimpiade.
Sedikitnya sejak 1996 - London 2012 pengaruh serta penggunaan perangkat tersebut telah mengalami perubahan. Pada Olimpiade Atlanta 1996, ponsel Motorola StarTC, ponsel terringan di dunia diperkenalkan. Dengan hadirnya Motorola StarTC para peserta olimpiade diizinkan untuk membawa ponsel mobile mereka kemanapun. Maju ke empat tahun ke depan, Olimpiad Sydney tahun 2000 tentunya menjadi salah satu gerbang begitu cepatnya perkembangan teknologi. Pada awal abad 21 itu kegiatan pemuatan pesan-pesan teks tengah berkembang dengan pola pesan dan perangkat yang lebih canggih. Pada bulan Juni sebelum Olimpiade Sydney dilaksanakan, ada sekitar 400.000 teks yang dikirimkan setiap harinya di Amerika Serikat. Angkat tersebut menunjukkan bagaimana antusiasme pengguna ponsel dalam menyambut gelaran itu. Dengan begitu akan semakin banyak orang mengetahui informasi melalui teknologi ini, dan tentunya mengurangi asupan informasi dari media mainstream saat itu.
Maju empat tahun kemudia, Olimpiade Athena tahun 2004 merupakan tahun dimana Motorola Razr mendapatkan puncak popularitasnya. Motorola Razr mempopulerkan desain "clamshell" dan menjadi ponsel berdesain clamshell dengan jumlah penjualan terbaik di dunia. Di tahun yang sama dan ajang yang sama pula, Taufik Hidayat mendapatkan medali emas untuk cabang olahraga Badminton. Perubahan pada perangkat mobile sepertinya tidak terlalu kentara terasa. Selama penyelenggaraan Olimpade Beijing 2008, ada peningkatan pengunjung dari seluruh dunia dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka bukan orang-orang yang turun langsung ke arena permainan untuk menontong secara langsung jalannya pertandingan. Para pengunjung tersebut terlihat secara virtual tengah menggunakan teknologi WiFi untuk mengakses update terbaru setiap pertandingan cabang olahraga.
Kemampuan perangkat mobile saat itu yang mampu menjangkau jaringan WiFi memberikan akses tersendiri untuk mengetahui informasi terbaru mengenai tim kebanggannya. Sementara itu, pada ajang Olimpade London 2012 saat ini, perangkat teknologi mobile sudah semakin canggih. Teknologi perintah suara Siri memungkinkan para penggemar olimpiade untuk mengakses pengetahuan olahraga dari manapun. Tanpa disadari perangkat teknologi mobile mempengaruhi budaya berinteraksi setiap gelaran olimpiade.
Bahkan setiap pertandingan cabang olahraga yang dipertarungkan di olimpiade dapat diakses secara streaming melalui jaringan internet. Kantor berita NBC, dan situs video online YouTube memiliki layanan khusus untuk hal ini. [MS]