Luar angkasa memiliki daya tarik tersendiri untuk dipelajari, khususnya oleh anak kecil. Keingintahuan mereka tentang hal ini kadang merepotkan orang tua dengan pertanyaan mereka tentang obyek-obyek luar angkasa, yang mana tidak semua obyek diketahui secara detail oleh orang tua. Namun saat ini, Android menghadirkan Planetarium dalam ponsel Anda untuk menjawab semua informasi tentang ilmu astronomi, Google Sky Map namanya.
Google Sky Map adalah aplikasi yang bisa digunakan untuk mempelajari tentang astronomi. Google Sky Map mencatat tata letak obyek luar angkasa dan menampilkannya dalam bentuk gambar. Dan dengan menggunakan GPS untuk mengetahui letak pengguna, pengguna dapat mengetahui dimana letak obyek luar angkasa dari tempat dia berdiri. Peta luar angkasa Google Sky Map berisi informasi tentang bintang, rasi bintang, planet, dan obyek langit lainnya. Pengguna juga bisa mengatur obyek mana yang ingin ditampilkan pada peta.
Aplikasi ini disertai fitur Search untuk mencari obyek yang Anda inginkan. Pada menu Gallery, Anda bisa menemukan pilihan obyek-obyek menarik yang ada di luar angkasa. Atau Anda bisa menentukan sendiri dengan mengetikkan nama obyek yang Anda cari.
Fitur lain dari Google Sky Map adalah Time Travel. Fitur yang dilengkapi pilihan waktu matahari tenggelam berikutnya, matahari terbit berikutnya, bulan penuh berikutnya, waktu Apollo 11 mendarat di bulan, Gerhana matahari pada 29 mei 1919. Pengguna juga bisa memasukkan pilihan tanggal dan waktu yang diinginkan secara manual dan mengetahui tata letak obyek luar angkasa pada waktu itu.
Berdasarkan produk terdahulunya, Google Map, Google Sky Map menerapkan konsep yang sama untuk memetakan luar angkasa. Namun Google Sky Map belum menyertakan pilihan peta dengan tampilan permukaan sebenarnya seperti Google Map. Meskipun begitu, aplikasi ini cukup menarik untuk mempelajari tentang astronomi bagi pemula. RY
