Perangkat mobile buatan Apple, iPad terbukti dapat menjadi alat komunikasi berguna bagi para penyandang autisme. Hal tersebut dibukti melalui cara mereka menyatakan diri mereka sendiri melalui kata-kata dan gambar. Tablet canggih ini dapat digunakan untuk mengajarkan para penyandang mengenai skenario kegiatan keseharian dan memberikan mereka keleluasaan untuk beraktifitas. Adalah seorang bocah berumur 12 tahun bernama Jonathan Izak yang memiliki adik seorang penyandang autisme yang menginspirasi dirinya untuk mengembangkan sebuah aplikasi iPad bernama AutisMat. Oriel adik kesayangannya dan memiliki kesulitan untuk berkomunikasi secara verbal.
Pada usia 7 tahun Oriel memiliki sebuah perangkat komunikasi yang dikenakannya di sekitar leher. Namun, hal tersebut malah semakin mengucilkannya dari anak-anak lain di sekolah. Berkat ketekunan kakaknya, Oriel sekarang selalu membawa perangkat iPad kemanapun dan menggunakannya untuk berkomunikasi serta mempelajari pola tingkah laku baru seperti cara-cara berinteraksi sosial. Izak sendiri menggunakan pendekatan yang lebi sederhana dan efektif. Pasalnya alat komunikasi tradisional sendiri memiliki membatasi setiap individu dan terlalu rumit digunakan. AutisMate sendiri dapat membangun fondasi bahasa yang kuat dan memungkinkan para penyandang autisme melakukan komunikasi secara mudah.
Banyak masalah perilaku dan sosial yang berhubungan dengan autisme, mulai dari ketidakmampuan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri hinggal perilakua asosial. Aplikasi iPad ini sendiri menggunakan sebuah varietas berdasarkan penelitian visual untuk membangun sebuah pemahaman yang kemudian mampu memimping para penyandang autisme meningkatkan pola perilaku mereka sendiri. AutisMate memungkinkan para orang tua atau para pengasuh untuk mengambil atau menunggah foto-foto dari anak mereka di kamar, dapur, atau sekolah melalui aplikasi ini. Saat AutisMate diluncurkan, GPS di dalam perangkat akan mengetahui dimana pengguna berada an memungkinkan mereka untuk mengambil gambar dari lingkungan mereka berada saat itu. Bahkan, anak-anak dapat menekan ikon bergambar kulkas untuk mengekspresikan bahwa ia tengah merasa lapar.
Aplikasi iPad ini sendiri memiliki sekitar 12.000 simbol, fitur perekaman suara, dan suara disintesis agar dapat mudah menyesuaikan diri bagi setiap penggunanya kelak. Ini memang bukan cara biasa bagi para anak penyandang autisme untuk berkomunikasi secara non-verbal dan menggunakan perangkat iPad sebagai alat komunikasi mereka. Namun, AutismSpeaks.org mengatakan bahwa 25% orang dengan autisme memang terbiasa dengan pola komunikasi non-verbal. Izak sendiri mengatakan ia menemukan bahwa para orang tua dan ahli terapi merasa aplikasi komunikasi yang ada di pasaran saat ini sangatlah terbatas jumlahnya, mahal, dan tidak mudah untuk digunakan. Oleh sebab itu, ia menciptakan AutisMate dengan interface yang intuitif. Bahkan konten-konten yang terdapat di dalamnya dapat dibagikan melalui email, dan dapat digunakan oleh lebih dari satu pengguna.
AutisMate sendiri hanya merilis sebuah versi update aplikasi mereka yang memiliki fitur interaksi sosial. Fitur tersebut dapat membantu setiap penggunanya meningkatkan kemampuan pola komunikasinya. Gambar-gambar ang diambil dan diunggah pengguna dapat menjadi sebuah indikasi keberadaan dan mengkomunikasikan kebutuhan serta keinginan mereka. Aplikasi iPad yang dikembangkan developer SpecialNeedsWare ini dapat Anda unduh seharga $49.99 melalui App Store di sini. [MS]
