Pada kuartal fiskal ketiga, Research In Motion (RIM) melaporkan penurunan keuntungan untuk sebsar US $ 265 juta dari US $ 911.100.000 pada tahun sebelumnya.
CEO baru dari RIM harus fokus pada beberapa bidang utama untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai vendor perusahaan perangkat pintar, di antaranya yakni menarik pihak ketiga pengembang aplikasi, membuat perangkat lebih user-friendly, dan memperluas di luar pasar Amerika Serikat dan Eropa.
Setelah mengambil alih kendali minggu lalu, Thorsten Heins mengungkapkan bahwa ia berencana membuat perubahan "signifikan" untuk pembuat RIM BlackBerry tetapi tidak merinci apa yang akan ia lakukan.
Heins mengkhususkan pasar AS sebagai salah satu negara dimana perusahaan kehilangan pangsa pasar yang besar. Namun analis Industri, mengatakan kepada ZDNet Asia bahwa RIM BlackBerry harus memperluas kehadirannya di kawasan Asia-Pasifik dan membuat variasi atas jangkauannya.
Para analis pasar menyoroti lima area kunci yang dapat menempatkan perusahaan kembali agar kembali pulih.
Berkembang di Asia-Pasifik
Menurut Jake Saunders, vice president of forecasting at ABI Research, RIM BlackBerry memiliki nama merek yang kuat untuk kehadirannya di wilayah Asia-Pasifik, terutama di Indonesia dan Asia Tenggara. Namun, perlu untuk memperluas jangkauan dan lebih kompetitif di Cina di mana iPhone adalah lebih dominan, katanya.
Tim Renowden, konsumer IT analyst at Ovum, setuju bahwa RIM harus terus fokus pada pengembangan pasar pertumbuhan bisnis di Asia-Pasifik, namun mencatat bahwa perusahaan masih harus menjaga identitasnya sebagai perusahaan Kanada, dimana pasar Amerika Utara tetap penting bagi keberhasilan perusahaan.
Menarik Pengembang Aplikasi Pihak Ketiga
Renowden juga menyoroti kebutuhan untuk mengembangkan strategi yang lebih jelas untuk menarik pengembang aplikasi pihak ketiga untuk platform RIM.
Dia menjelaskan bahwa aplikasi adalah penting untuk keberhasilan sebuah platform mobile dan ini adalah daerah di mana perusahaan masih tertinggal dari kompetitornya. RIM akan perlu menetapkan pembungkus yang kuat, didukung oleh alat pengembang kuat, untuk mendorong vendor software independen untuk membangun aplikasi untuk perangkat tersebut.
Membuat Perangkat User-Friendly
Selain itu, RIM harus membuat perangkat yang lebih user-friendly, ungkap Saunders.
Dia juga mendesak perusahaan untuk bekerja pada layar sentuh yang berfungsi sebagai peningkatan jumlah konsumen yang tidak melihat kebutuhan tombol fisik. Analis TBI menambahkan bahwa pengguna menikmati teknologi layar sentuh yang mendukung kemampuan teks prediktif dan mencatat bahwa perangkat RIM tidak menarik bagi pelanggan karena mereka terus-menerus harus mencari cara untuk menggunakan perangkat.
"RIM harus menjauh drastis dari QWERTY," kata Gartner Milanesi. "Layar sentuh adalah apa yang pengguna inginkan hari ini."
Peluncuran BlackBerry 10
Milanesi juga mendesak RIM untuk menggelar BlackBerry 10 secepat mungkin karena bisa membuktikan pembeda kunci, dan perusahaan memerlukan pengembang untuk memanfaatkan sistem operasi QNX.
Menurut Renowden, peluncuran terlambat atau gagal akan merusak kredibilitas RIM di pasar.
Ini juga akan menjadi ujian penting dari kemampuan RIM untuk melaksanakan rencananya, juga untuk memerangi ancaman Bring-Your-Own-Device (BYOD), tambahnya. "Orang harus benar-benar ingin menggunakan BlackBerry daripada iPhone, Android atau handset Windows Phone," katanya.
Strategi Tablet
Renowden mencatat, bahwa PlayBook pertama mengecewakan dan gagal. Jika terdapat PlayBook yang diperbarui dan produk baru yang potensial maka ini akan memberikan RIM kesempatan lain untuk memecahkan pasar tablet, katanya.
Dia mencatat bahwa pengembangan aplikasi tetap menjadi penghalang utama untuk adopsi PlayBook, tetapi ada minat yang cukup besar dalam tablet dari perusahaan jika menggunakan itu lebih baik. "Mereka harus datang dengan sesuatu yang berani, inovatif dan eye-catching, menarik perusahaan ke arah yang baru untuk meyakinkan investor dan pelanggan." [ND]
