Kecanggihan teknologi nirkabel membuatnya kini semakin banyak digunakan oleh khalayak, tetapi di sisi lain terdapat kelemahan yang memungkinkan para hacker mengendalikan handphone dengan remote kontrol lalu mengirim perintah untuk membuat panggilan atau mengirim pesan text /SMS, menurut salah seorang ahli kemanan handphone.
Menurut Karsten Nohl, kepala Security Research Labs Berlin, para hacker memanfaatkan kerentanan yang dimiliki oleh teknologi GSM yang digunakan oleh miliyaran orang dengan berbagai operator telekomunikasi secara global untuk membuat panggilan, mengirim SMS scam dan lain sebagainya yang tentunya bersifat penipuan karena menggunakan layanan premium.
Nohl yang merupakan seorang ahli keamanan handphone, pada tahun lalu berhasil mengidentifikasi adanya bug dalam teknologi GSM yang membuat panggilan telepon rentan terhadap penyadapan. Nohl juga mengatakan bahwa dia sudah meminta kepada setiap industry handphone GSM untuk meningkatkan kemanan produk mereka.
Keamanan handphone GSM menjadi isu panas tahun ini karena aksi para hacker kali ini sudah sangat berbahaya, dan belum pernah terjadi ke perangkat handphone maupun smartphone sebelumnya.
Selama lebih dari 20 tahun lamanya dalam sejarah, hanya terdapat beberapa kekurangan yang ditemukan dari teknologi GSM yang merupakan singkatan dari Global System for Mobile Comunications ini. Bahkan kelompok *industry lobby * GSMA tidak pernah menduga terhadap penemuan baru ini, dan kini penemuan tersebut mempengaruhi pandangannya tentang keamanan teknologi.
"GSMA dan anggota jaringan operator seluler merasa yakin bahwa kemanan jaringan 2G GSM yang ada serta perlindungan nyata pada jaringan yang nyata untuk pelanggan yang nyata pula merupakan hal yang paling tidak mungkin", menurut kelompok GSMA dan anggota jaringan operator seluler.
Para ahli kemanan handphone sebelumnya juga telah mengidentifikasi adanya sejumlah virus yang dirancang untuk menginfeksi smartphone, bukan hanya handphone GSM. Namun, Nohl mengatakan bahwa dia telah menemukan cara untuk memanfaatkan kerentanan yang sebelumnya diungkapkan dalam teknologi GSM yang berpotensi mengancam ratusan ribu handphone.
"Kami bisa melakukannya untuk ratusan ribu handphone dalam jangka waktu yang singkat," kata Nohl menjelang presentasi pada kongres hacking di Berlin, Selasa lalu. Malware pada smartphone ini bermunculan pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya karena orang-orang banyak menyimpan data berharaga di perangkatnya, di mana perangkatnya digunakan sebagai pemegang rahasia perusahaan juga melakukan perbankan dan juga memiliki fungsi sebagai dompet digital.
GSM menjadi teknologi mobile yang dominan secara global pada akhir tahun 1990-an, meskipun terbilang baru pada saat itu namun jaringan mobile-nya terbilang sangat cepat penyebarannya di seluruh dunia.
Kongres yang dilaksanakan di Berlin berlangsung beberapa hari setelah situs milik keamanan AS di-hacked di mana beberapa pelanggan korporat menjadi terpublikasi untuk umum. Serangan terhadap perusahaan system telepon darat seperti ini sering melibatkan saluran telepon palsu berlayanan premium yang dibuat oleh para hacker khususnya di Negara-negara Eropa Timur, Afrika dan Asia.
Sebagai pengguna handphone, pada umumnya mereka tidak menyadarinya, akan tetapi setelah muncul masalah di mana mereka menerima tagihan yang terpotong dari sejumlah saldo pulsa.
Jaringan mobile Jerman T-Mobile dan dari Prancis SFR menawarkan kliennya untuk melindungi mereka dari para penjahat online, di mana bias mencegat panggilan yang mereka lakukan secara otomatis dan melacaksetiap gerak-gerik mereka.
Dalam surveynya, Nohl juga mengatakan bahwa operator telekomunikasi seluler dapat dengan mudah meningkatkan keamanan kliennya di mana dengan memperbarui software mereka. [MG]