Dirilis pertama kalinya untuk sistem operasi iOS Apple pada bulan Desember 2009, game Angry Birds ini telah dibeli oleh orang-orang melalui App Store lebih dari 12 juta kopi. Tidak puas hanya membuat senang pengguna produk Apple saja, pencipta Rovio Handphone yang berbasis di Finlandia kemudian merancang sebuah versi khusus untuk sistem operasi smartphone dan tablet layar sentuh lainnya, seperti Android, Symbian, Windows Phone 7 dan web OS.
Edisi terbaru dari game adiktif untuk IOS dan Android dari Rovio disebut Angry Birds Rio yang dibuat berdasarkan film animasi berjudul Rio Fox, dikabarkan telah didownload sebanyak 10 juta dalam 10 hari pertama setelah rilis. Angka ini termasuk versi gratis dan berbayar yang tersedia di App Store, Android Market dan Amazon AppStore.
Setelah berhasil memenangkan pasar smartphone dan tablet, Rovio beralih ke PC dan arena game konsol. Angry Birds juga disajikan di situs jejaring sosial. Bahkan versi 3D juga siap untuk diberikan. Ketenaran dalam game, membuat boneka serta mainannya diburu oleh para penggemar. Baru-baru ini, Rovio mengumumkan bahwa penjualan mainan ini telah melampaui 2 juta unit. Loyalitas dan komitmen dari fans sangat tinggi. Hal ini membuat permintaan untuk produk Angry Birds virtual juga tinggi. Pendapatan dari iklan juga luar biasa. Pada bulan Desember 2010, CEO Rovio melaporkan bahwa perusahaannya berhasil membukukan pendapatan sebesar US $ 1 juta per bulan hanya dari iklan saja.
Awal Perjalanan Rovio
Angry Birds Rio didirikan sejak tahun 2003, masa depan Rovio dimulai ketika tiga mahasiswa Helsinki University of Technology bernama Niklas Hed, Jarno VÃÆäkevÃÆäinen, dan Kim Dikert berpartisipasi dalam sebuah kompetisi pengembangan game mobile yang disponsori oleh Nokia dan HP, mereka berhasil keluar sebagai pemenang dengan real-time multiplayer game berjudul King of the Cabbage World, dari sana trio ini didorong untuk membuat perusahaan sendiri yang kemudian dinamai Relude.
Game King of the Cabbage World dijual ke Sumea (sekarang Digital Chocolate), yang mengubah judulnya menjadi Mole War dan diklaim sebagai real-time multiplayer game komersial pertama di dunia mobile.
Pada bulan Januari 2005, Relude menerima investasi pertama dan mengubah namanya menjadi Rovio Mobile. Perusahaan ini kemudian berubah menjadi seorang pengembang game java dan 2D publisher.
Pada bulan September 2005, mereka meluncurkan judul major pertama mereka, Darkest Fear, dan War Diary: Burma's first section, dan dengan cepat mendapatkan popularitas untuk desainnya yang inovatif.
Januari 2006, Rovio dipersunting Pixelgene, pengembang game mobile 3D di Helsinki, yang bekerja pada proyek untuk Digital Chocolate dan Mr. Goodliving pada saat itu. Sekarang dengan kemampuan baru untuk membuat game 2D dan 3D, Rovio menyediakan layanan pengembangan eksternal sambil terus mengembangkan dan mempublikasikan judul-judul mereka sendiri. Mereka menelurkan judul Carbok untuk Electronic Arts, dirilis pada bulan Oktober 2006. Tahun berikutnya mereka merilis Burnout (juga untuk Electronic Arts), SWAT: Elite Troops (untuk Vivendi Games Universal), dan Collapse (untuk Real Networks).
Pada tahun 2008, Rovio telah juga mengembangkan Bounce Boing Voyage untuk Nokia N-Gage platform dan mempublikasikan Totomi Flash dan versi iPhone.
Dalam perjalanannya Rovio mendapati masalah. "Kami tahu kami bisa membuat game terbaik di dunia, tapi masalahnya adalah Anda harus membuat banyak versi untuk mendukung banyak handset yang berbeda. Jadi waktu dan biaya tambahan untuk pembangunan kita terus merosot."
Namun kehadiran iPhone yang diluncurkan pada tahun 2007 menjadi solusi untuk Rovio. Untuk pertama kalinya, pengguna di seluruh dunia dapat men-download permainan dari satu lokasi: Apple App Store. Jadi produsen game hanya perlu membuat satu versi dari permainan sendiri, yang berarti penghematan biaya. Bertekad untuk membuat game yang akan dijual di App Store, Angry Birds lahir. Angry Birds sendiri adalah game ke 52 yang dirilis oleh Rovio dan dirancang oleh tim sebanyak 12 orang pada tahun 2009. "Ini adalah game yang paling diperhitungkan," kata Niklas Hed.
Karakternya Angry Birds dilahirkan oleh game desainer mereka, Jaako lisalo. Ide awal yang disebutkan sangat berbeda, tetapi semua orang suka burung, sehingga diputuskan untuk membuat game tentang hewan. "Setelah saya melihat karakternya saya menyukainya" tutur Niklas Hed. "Segera, saya merasa bahwa saya ingin bermain game."
Ketika akhirnya dirilis di App Store pada bulan Desember 2009, game ini tidak langsung populer. Tapi perlahan tapi pasti Angry Birds berhasil menjadi nomor satu di Finlandia, diikuti oleh Swedia, kemudian Inggris pada bulan April 2010. Dari sana ketenaran mulai merajalela, termasuk di Indonesia. game ini telah berhasil menjadi nomor satu di 77 negara, lebih lama dari permainan apapun, tips dan cheat bermain Angry Birds terus bermunculan, sebagai tanda makin diminatinya permainan ini. ND