Tidak hanya sembako yang harganya naik, rupanya aplikasi Apple di App. Store juga akan ikut melambung. Kabar tersebut didasarkan dari hasil riset seorang analis Gene Munsters bernama Piper Jaffray. Menurut analisanya, selama ini pelanggan Apple lebih banyak berlangganan aplikasi daripada handset Apple-nya itu sendiri.
Sejak tahun lalu, Apple telah banyak menjual aplikasi secara signifikan di Apple App Store. Penjualan aplikasi Apple tersebut mengindikasi bahwa pada kenyataannya penjualan aplikasi mobile lebih besar dan justru ini akan menjadi target besar dari stategi bisnis Apple itu sendiri.
Seperti yang dikabarkan Apple sendiri, tepat minggu lalu 15 miliar aplikasi Apple telah di-download sejak Apple App Store resmi dirilis pada tahun 2008. Melalui penjualan tersebut, Apple telah membayar lebih dari 2.5 miliar Dollar kepada pihak ketiga yaitu pengembang aplikasi. Hal tersebut sesuai dengan angka presentasi yang ditemukan riset Mumsters bahwa pengguna iOS rata-rata men-download 83 aplikasi sepanjang tahun 2011 dan itu artinya 61 persen bertambah dari tahun ke tahun di atas rata-rata 51 aplikasi yang dibeli oleh pengguna iOS pada tahun 2010.
Tidak hanya angka pembelian yang naik, tapi rata-rata harga aplikasi kemungkinan akan naik, seperti prediksi Mumsters di tahun 2011 ini, harga aplikasi akan melonjak 14 persen, padahal selama tahun 2010, harga aplikasi jatuh 18 persen. Dengan kenaikan harga, rata-rata harga yang ditawarkan Apple App Store berbandrol 1.44 dollar.
Meski begitu, aplikasi yang harganya melonjak adalah aplikasi minoritas yang tersedia di Apple App Store, sedangkan aplikasi mayoritasnya adalah gratis (free). Seperti yang dinyatakan Munster dalam risetnya bahwa Apple App Store terdiri dari 18 persen aplikasi yang dibandrol dan kemungkinan naik harganya, sementara 82 persen sisanya adalah aplikasi gratis (free).
Jadi Anda tidak perlu khawatir dengan kabar kenaikan harga aplikasi ini karena aplikasi gratis masih mendominasi dan tetap bisa diunduh gratis. LN