www.plimbi.com - Inovasi dunia teknologi memang tidak pernah berhenti. Spesifikasi hardware saat ini terus mengalami perkembangan positif. Begitu pula dengan peningkatan software yang turut dilakukan perusahaan teknologi raksasa, seperti terus melakukan perbaikan sistem operasi bahkan membuat teknologi baru, seperti asisten virtual.
Teknologi tersebut sekarang semakin populer berkat dikembangkan oleh berbagai vendor raksasa. Sebut saja Apple yang membawa asisten virtual bernama Siri, Samsung melalui S Voice, Google bersama Google Now, Microsoft yang beberapa waktu lalu merilis Cortana bahkan BlackBerry yang turut memperkenalkan BlackBerry Assistant pada pertengahan tahun 2014 lalu. Di era smartphone, teknologi tersebut sangat dibutuhkan karena sifatnya yang praktis dan menunjang mobilitas penggunanya dengan baik.
Sirius
Namun, saat ini ada lagi yang baru, yaitu Sirius. Teknologi satu ini diramalkan dapat melahirkan banyak asisten virtual baru di masa depan karena berbasis Open Source yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan oleh banyak orang sekaligus.
Konsep Sirius
Sirius saat ini tengah dikembangkan oleh tim Clarity Lab University of Michigan. Memiliki nama yang cukup mirip dengan Siri, Sirius memiliki kemampuan serupa, seperti dapat berinteraksi dengan manusia melalui suara.
Namun, selain kemampuan tersebut, Sirius yang lahir dari berbagai proyek open source ini dapat melakukan interaksi lebih karena memiliki algoritma canggih yang mampu mengenali gambar, dimana fungsi ini belum dimiliki oleh virtual assistant lainnya.
Melalui adanya kemampuan untuk memadukan suara dan gambar, pengguna akan semakin dimudahkan, seperti saat mencari informasi sebuah tempat, dimana Anda hanya tinggal menunjukkan gambar tersebut, lalu ajukan pertanyaan melalui suara, seperti detail lokasi yang ada pada gambar ataupun jam operasional tempat tersebut.
Demo Sirius
Saat ini, ada satu versi demo yang sedang dijalankan Sirius, yaitu asisten suara yang terhubung langsung ke dalam situs Wikipedia. Tim developer memasukkan knowledge base yang bersumber dari Wikipedia sehingga pengguna dapat bertanya segala macam yang jawabannya ada dalam Wikipedia.
Open Source
Yang paling menarik dari Sirius adalah konsep open source, memungkinkan semua orang dapat memberikan kontribusi melalui situs kolaborasi yang sering digunakan oleh para programmer, GitHub. Dengan adanya kemampuan tersebut, Sirius sangat berpotensi untuk menelurkan banyak virtual assistant baru, dimana para developer dunia dapat memodifikasi Sirius dan menyematkan berbagai knowlage base sesuai kebutuhan. Misalnya saja sebuah virtual assistant yang secara spesifik digunakan untuk sektor kesehatan, otomotif, kuliner, wisata, dan lainnya.
Tim Developer
Selain Sirius, tim developer dari University of Michigan juga tengah mengerjakan virtual assistant yang dikembangkan bersama perusahaan IBM. Teknologi tersebut digunakan untuk sektor akademik, berfungsi sebagai alat konsultasi canggih untuk memudahkan dosen universitas untuk membimbing para mahasiswa.
Pengembangan Sirius
Yang paling menjanjikan, proyek Sirius didukung berbagai perusahaan raksasa, seperti National Science Foundation, ARM, DARPA dan Google, membuat proyek ini memiliki sokongan dana yang kuat sehingga penggarapannya dapat lebih cepat terwujud. Sekalipun Sirius saat ini baru diuji melalui perangkat komputer yang berjalan pada OS Ubuntu, namun karena sifatnya yang open source, sangat memungkinkan Sirius akan menjadi fitur yang dipasangkan pada perangkat berbasis Android dan iOS.
Kesimpulan
Melalui adanya teknologi asisten virtual yang semakin dikembangkan, segala macam aktivitas Anda akan dimudahkan. Selain itu, hal nyata dari proyek ini pun sangat terlihat karena dibelakangnya terdapat nama-nama perusahaan besar. So, kita tunggu saja proyek teknologi ini selesai dan dapat digunakan oleh banyak orang. [ARD]
