Banyak orang yang berfikir memahami keamanan komputer (Cyber Security), namun tidak sedikit yang salah mendapat informasi. Banyak buku tentang keamanan komputer yang sudah ditulis dan mungkin juga sudah dibaca, sayangnya banyak juga yang salah menyebarkan informasinya atau malah tidak tahu.
Keamanan komputer selalu berubah dan tidak konstan, sehingga mitos ini mungkin juga nantinya menjadi kenyataan. Tetapi untuk saat ini, mereka masih menjadi mitos dan banyak dipercaya orang-orang. Mari kita lihat fakta-faktanya.
MITOS: WINDOWS KURANG AMAN
“Jangan gunakan Windows kecuali Anda suka virus”. Pernyataan ini sering kita dengar tentunya. Apa yang membuat pernyataan ini mencuat? Karena di dunia ini begitu banyak pengguna Windows dan begitu banyak pula yang ingin membobolnya. Jadi banyak yang merasa Windows memiliki kecacatan pada keamanan komputer, padahal tidak seperti itu.
FAKTANYA:
Sejak Windows 7 terkena masalah keamanan komputer, masalah tentang virus secara signifikan telah dikurangi. Masih bisakah pengguna Windows terinfeksi? Ya. Apakah ada pengguna Windows yang bertahun-tahun terinfeksi? Ya. Memang masih ada saja yang terkena kasus ini, tetapi Windows kini jauh lebih aman dari sebelumnya.
Masalah yang sering terjadi, sebagian pengguna Windows malas meng-update sistem keamanan komputer mereka. Microsoft menemukan celah yang bisa ditembus penyerang, tetapi apa gunanya bila penggunanya tidak memasang patch terbaru mereka? Kalau sudah begitu, Windows tidak patut disalahkan.
MITOS: MAC DAN LINUX KEBAL
“Saya lebih aman karena menggunakan Mac/Linux. Ini salah satu argumen orang yang ingin mengajak pengguna Windows pindah. Mac dan Linux mungkin kecil kemungkinannya keamanan komputernya terinfeksi virus, tetapi bila mengatakan mereka kebal itu berlebihan. Mereka tidak kebal.
FAKTANYA:
Anda mungkin pernah mendengar bug Shellshock, kerentanan yang ada pada sistem mirip UNIX yang beroperasi menggunakan Bash shell. Ini berpengaruh besar pada sistem keamanan komputer di seluruh dunia dan ironisnya, kerentanan ini tidak menjadi masalah di Windows.
Menurut sebuah analisa, bug Shellshock belum pernah dijumpai sejak tahun 1992, muncul pada tahun 2012 dan membuat masalah pada keamanan komputer Mac dan Linux. 20 tahun merupakan waktu yang lama padahal ketersediaan open source Bash ada sejak dulu.
Dari sini bisa kita pikirkan, berapa banyak lagi celah keamanan komputer dari kedua OS tersebut yang belum ditemukan? Sekali lagi, Mac dan Linux memang kecil kerentanannya saat ini dari Windows, tetapi orang bodoh yang mengatakan sistem operasi tersebut kebal.
MITOS: TIDAK BUTUH SOFTWARE KEAMANAN KOMPUTER
“Saya cukup hati-hati, jadi tidak perlu software keamanan komputer”. Ini merupakan pernyataan pengguna komputer yang arogan dan merasa sangat cerdas hingga tak akan terkena serang virus. Jika Anda merasa dapat menangkap malware dari attachments email, website busuk, dan iklan pop-up tanpa menggunakan software keamanan komputer itu salah besar.
FAKTANYA
Orang-orang yang membuat malware tidak bodoh. Mereka seperti maling, bila cara ini gagal maka akan mencari cara lainnya, bila ketahuan membuat strategi baru bahkan bila virusnya terdeteksi oleh sistem keamanan komputer, mereka memodifikasinya agar tidak ketahuan. Mereka bukan maksud meninggikan “adalah orang-orang jenius” namun ilmunya disalahgunakan.
Yang terpenting di sini adalah, kita manusia dan manusia pasti lalai suatu saat. Kita tidak bisa menjaga selama 24 jam non-stop dan kadang kita malas, lupa atau ceroboh. Karena itu Anda perlu antivirus untuk melindungi komputer Anda.
YANG PALING ANDA BUTUHKAN ADALAH SOFTWARE KEAMANAN KOMPUTER
“Saya aman karena menggunakan antivirus,” kata semua pengguna naif yang terlalu berharap pada teknologi untuk keamanan komputer mereka. Satu yang perlu Anda ketahui, kadang antivirus menciptakan virus yang hanya bisa dikenali software mereka dan menginveksi komputer kita.
FAKTANYA:
Ingat, sebagian besar pencipta virus adalah pencipta antivirus itu sendiri, salah satu tujuannya adalah menghancurkan saingannya atau agar softwarenya dianggap hebat. Dan kalaupun pencipta virusnya bukan dari mereka, mereka harus mempelajari virus tersebut kemudian memasukkannya ke database antivirus mereka.
Anda membutuhkan lebih dari sekedar software keamanan komputer. Lebih baik menghindari keadaan kemungkinan terinfeksi virus daripada mengandalkan antivirus apalagi berharap antivirus Anda akan menangkap semua malware. Sarannya, perhatikanlah kebiasaan komputer Anda, bila ada yang tidak beres periksalah dan carilah gerak-gerik baru tersebut di internet dan pelajari demi keamanan komputer Anda.[RIC]