Tidak lama setelah merilis WebRTC, software audio dan video chat sebagai open source, Google telah mulai mengintegrasikan kemampuan ini ke dalam browser Chrome miliknya. Google berencana menggantikan peran yang dipegang oleh Google Voice dengan WebRTC sebagai fitur untuk video conference dan online chatting.
WebRTC akan diperkenalkan sebagai software bebas royalti, dan Google juga menjanjikan untuk mengintegrasikannya dengan browser lain seperti Mozilla dan Opera untuk menyempurnakan proyek. Ini berarti bahwa setiap orang yang membangun sebuah situs dapat memanfaatkan teknologi baru milik Google ini. Dan dalam teori, hal ini berarti pengguna dapat membangun Skype pribadi pada situs miliknya. Bad news for Skype!
Google berupaya untuk menjadi perusahaan yang sepenuhnya mendukung aplikasi terintentagrasi di browser, dan berusaha untuk membuatnya setara dengan aplikasi yang terinstal di komputer. Jika diperhatikan lebih seksama, upaya Google ini merupakan "langkah domino" untuk menciptakan dominasi Chromebook dan Chrome OS miliknya. Dimana pada produk terbarunya tersebut, Google menawarkan konsep komputer yang sepenuhnya online, pengoperasian sepenuhnya melalui sebuah browser dan memanfaatkan teknologi Cloud sebagai media penyimpanan. RY