Karakter sang superhero ciptaan Marvel, Iron Man rupanya meninggalkan kesan yang mendalam bagi militer Amerika. Kekuatan super yang dimiliki Iron Man menginspirasi militer untuk menciptakan pakaian pelindung Iron Man Suit agar tentara militer menjadi kuat layaknya Iron Man. Dikabarkan Industri teknologi, laboratorium pemerintah, dan akademia tengah bekerja sama demi mewujudkan hal tersebut.
Sosok Iron Man sendiri sebenarnya adalah seorang manusia biasa bernama Tony Stark yang mengenakan baju pelindung Iron Man Suit besi yang pintar dan kuat. Ia pun menjadi sesosok robot dengan kekuatan super. Dalam film terakhir pun banyak perkembangan teknologi yang sangat canggih tertanam pada kostum baja Iron Man yang tentunya ini membuat Kita tercengang.
Tactical Assault Light Operator Suit - Proyek Robot Iron Man untuk Militer AS
Perpaduan teknologi dan militer dari film ini yang kemudian menjadikan ide pada militer di Amerika Serikat. Perkembangan terakhir dari proyek Iron Man militer AS ini disebutkan sudah dalam tahap pengujian eksoskeleton sebagai perisai luar yang ditujukan memberi para serdadu kekuatan super untuk membawa beban berat.
Nantinya baju pelindung yang memberi kekuatan super ini akan dijuluki bernama Tactical Assault Light Operator Suit (Talos). Bukan hanya diciptakan dengan material kuat, Talos pun disebutkan memiliki teknologi canggih dengan sensor yang menjadikan Iron Man Suit ini menjadi pakaian pelindung pintar.
Perlengkapan Teknologi Canggih di Dalamnya
Selain itu juga ada teknologi mirip Google Glass yakni komputer dengan layar wide area. Nantinya sensor yang terpasang pada baju pelindung Talos ini dapat mendeteksi temperatur tubuh, denyut jantung, dan level hidrasi. Eksoskeleton yang dipasang di tangan serta kaki ini pun menggunakan teknik hidrolika yang berguna sebagai meningkatkan kekuatan. Teknologi Eksoskeleton merupakan teknologi robot yang telah dikembangkan dan diteliti sejak lama.
Para peneliti maupun pengembang yang merupakan gabungan para Ilmuwan dan Militer-militer AS ini mengklaim mereka mengembangkan sebuah sistem yang komperhensif untuk digunakan sebagai pakaian tempur yang memadukan teknologi robot Eksoskeleton dan inovasi teknologi. Dengan sistem cerdas ini dapat menampilkan monitoring kekuatan, kesehatan, dan mengintegrasikannya ke senjata. Selain itu juga terdapat teknologi komunikasi yang canggih pada baju baja ini. Persis sama seperti teknologi Iron Man Suit yang terdapat pada film Iron Man.
Sedangkan menurut Sersan Mayor Chris Faris dari US Army, "Tak ada industri yang bisa membuatnya." Inilah yang menjadikan pihak Militer menggandeng banyak pihak untuk bekerja sama. Salah satunya adalah perusahaan swasta serta akademisi. Jajaran ahli dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dikabarkan ikut berkecimpung dalam proyek menjadikan serdadu AS ala Iron Man ini.
Diungkapkan oleh Dosen MIT Gareth McKinley pada NPR, bahwa tim peneliti dari MIT tengah melakukan penelitian suatu zat cair yang akan menjadi sebuah perisai padat hanya dengan stimulasi arus listrik serta medan magnet. Ia pun dengan yakin mengatakan bahwa pelindung tubuh futuristik untuk serdadu AS ini akan berfungsi baik. Kedengaran sama dengan Iron Man Suit.
Namun ide untuk menjadikan manusia biasa memiliki kekuatan super seperti Iron Man Suit bukan hanya dimiliki oleh militer AS saja. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun tengah menyiapkan satu pasukan dengan kekuatan super yang disebut-sebut terinspirasi dari Iron Man. Proyek ambisius yang dinamai X1 ini merupakan proyek eksoskeleton robotik (robotic exoskeleton) yang nantinya akan digunakan untuk lebih mengeksplorasi luar angkasa. NASA pun disebutkan telah menggandeng beberapa pihak seperti Florida Institute for Human and Machine Cognition (IHMC), dan dibantu para insinyur dari Florida Institute for Human and Machine Cognition (IHMC).
Dilansir oleh Nasa, perangkat robotik itu akan memainkan peran penting di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) juga saat kami mulai mengirimkan manusia untuk mengeksplorasi luar angkasa lebih dalam. Proyek robot skeleton X1 nantinya dikatakan bukan hanya sebagai “serdadu” eksplorasi luar angkasa milik NASA saja. Kedepannya X1 diharap mampu berguna untuk menolong pasien yang sakit parah untuk berjalan, seperti misalnya penyakit lumpuh.
Perkembangan teknologi seperti ini merupakan hal yang wajar, mengingat teknologi sudah tidak dapat dibendung lagi perkembangannya. Hal yang paling terpenting adalah harapan yang tentunya harapan seluruh penduduk di dunia adalah teknologi seperti ini dapat digunakan demi kedamaian dunia, bukan menjadi hal yang memecah peperangan di dunia ini. [HMD]