Akhir pekan lalu Google berulang tahun yang ke-15 dan merayakannya dengan doodle pinata yang dapat dimainkan oleh para penggunanya di seluruh dunia. Permainan memukul kotak bintang bernama pinata ini banyak menyedot perhatian pengguna Google karena disertai dengan skor yang didapat. Pinata yang aslinya dari Meksiko ini berisi permen yang harus dipukul oleh seseorang dengan mata tertutup. Konon skor tertinggi yang didapat adalah sekitar 180. Di Indonesia sendiri, Google sudah seperti orang jenius yang hampir mengetahui segala jawaban dari pertanyaan yang diketik. Bahkan ada istilah untuk menyebut mesin pencari ini dengan nama “Mbah Google”.
Keberadaan Google di jagat maya memberikan banyak sekali manfaat dalam informasi yang dibutuhkan oleh seseorang. Dari seorang anak yang mencari apapun yang ingin diketahuinya, ibu rumah tangga yang ingin survey harga perlengkapan rumah tangga, sampai mahasiswa yang mencari referensi untuk tugasnya pun mengandalkan “Mbah Google” ini. Merasa dirinya sangat dibutuhkan orang banyak, Google berusaha untuk memberikan layanan serta perbaikan dalam performanya. Nah, di usianya yang sekarang bisa dibilang menginjak remaja, Google meluncurkan sebuah algoritma baru yang dinamakan ‘Hummingbird’.
Apa itu Hummingbird?
Hummingbird secara harfiah merupakan sejenis burung kecil yang kepakan sayapnya sangat cepat (tergantung spesiesnya). Di Indonesia sendiri dikenal dengan nama burung Kolibri. Namun kali ini Paseban tidak bermaksud untuk menjelaskan hal ikhwal burung Kolibri tersebut. Paseban akan mencoba memaparkan apa itu Hummingbird versi Google.
Google menciptakan sebuah algoritma yang dinamakan Hummingbird sejak sekitar satu bulan lalu dan mulai diluncurkan bertepatan dengan hari ulang tahunnya pada 27 September lalu. Algoritma ini berusaha mencocokkan ‘queries’ (pertanyaan-pertanyaan) dengan dokumen yang tersebar di internet dengan lebih seksama lagi.
Cara Kerja Hummingbird
Google Inc. telah merombak algoritma pencariannya agar setiap pertanyaan berupa kata kunci rumit yang diajukan para penggunanya mendapatkan jawaban yang tepat dan sesuai. Amit Singhal selaku senior vice president mengatakan bahwa dengan diluncurkannya algoritma Hummingbird ini telah mempengaruhi 90% proses pencarian melalui Google di seluruh dunia. Beberapa pengguna menilai, kini Mbah Google lebih mengedepankan ‘perasaan’ dalam proses pencariannya. Hal ini untuk mengantisipasi hasil pencarian yang tidak sesuai dengan kata kunci yang diajukan para penggunanya. Bisa diibaratkan bahwa mesin pencari paling berfaedah ini ingin ‘melihat’ lebih dalam pada setiap situs yang berisi kata kunci yang diketikkan para penggunanya.
Sistem ‘Boolean’ yang ditinggalkan
Sejak 12 tahun, Google menggunakan sistem pencarian tradisional yang dinamakan sistem Boolean. Menurut Singhal, sistem ini kian memburuk di tiap harinya sehingga dibutuhkan sebuah sistem baru yang dapat lebih mencocokkan makna dan konsep dari sebuah kata-kata.
Dampak Negatif
Sebuah perubahan memang akan mendapatkan pro dan kontra dalam proses adaptasinya. Di satu sisi, pengguna dapat lebih mendapatkan hasil yang sangat relevan pada tiap kata kunci yang diketikkan. Di sisi lain yang bisa dikatakan sebagai dampak negatif adalah pembaharuan sistem pencarian ini telah mempengaruhi banyak situs bisnis online.
Di dalam dunia Optimisasi Mesin Pencari (atau istilah aslinya adalah Search Engine Optimization, SEO), kata kunci memiliki peranan besar dan keberadaannya tentu sangat berpengaruh. Biasanya kata kunci (keyword) akan diletakkan di judul dan mengalami pengulangan di beberapa paragraf setelahnya. Hal ini menyebabkan susunan peringkat situs-situs menjadi berantakan.
Latent Keyword
Mbah Google yang sekarang memakai sistem algoritma baru bernama Hummingbird, otomatis sistem pencarian kata kunci terdahulu tidak akan dipakai kembali. Google lebih memilih ‘Latent Keyword’ yaitu sebuah kata kunci yang keberadaannya tersamar pada judul, deskripsi maupun isi artikel. Selain itu, Google lebih menginginkan pemberian judul yanglebih panjang dan lengkap. Jadi misalnya Anda memakai ‘ulang tahun Google’ sebagai kata kunci laten, Anda harus menyamarkannya menjadi ‘Ketika Berulang-tahun yang ke-15, Google Meluncurkan Algoritma Bernama Hummingbird”. Penambahan imbuhan pada kata kunci tidak akan menimbulkan masalah yang signifikan karena itu tadi, Google lebih mengedepankan 'perasaan' pada sistem terbarunya ini.
Kesimpulan
Adanya sistem baru memang akan menuai beragam reaksi terutama bagi orang-orang yang terlanjur nyaman akan sistem terdahulu. Google sendiri bersikukuh bahwa pemakaian sistem baru ini pun karena mereka sangat peduli akan kenyamanan para penggunanya. Mereka membandingkan dengan kinerja mereka pada tahun 1998 yang masih belum bisa memberikan kenyamanan bagi penggunanya dalam mencari jawaban dari sebuah kata kunci. Dengan filosofi kepakan sayap Hummingbird, terciptalah sebuah sistem yang dapat mencarikan Anda sebuah jawaban dengan sangat cepat dan sangat tepat. Bagaimana menurut Anda pribadi mengenai kinerja terbaru dari Mbah Google ini? [QPE]