1

Pemerintah Harus Bentuk Tentara Cyber Untuk Menanggulangi Cyber War

3 Dec 2012 15:00 2636 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Bukan hanya tentara biasa saja yang dibutuhkan oleh negara saat ini. Untuk melindungi negara dari serang musuh juga membutuhkan tentara cyber. Karena kita bisa lihat bagaimana musuh-musuh memanfaatkan dunia maya menjadi alat untuk menyerang. Contoh, website pemerintah Israel yang diretas, beberapa website pemerintah seperti website Polri, Depkominfo, dan Presiden pada Mei 2011 lalu dan yang tidak kalah berbahayanya adalah isu-isu yang keluar dari website-website pemerintah yang telah diretas. Hal ini membuat cyber war tidak bisa dipandang sebelah mata.
Bukan hanya tentara biasa saja yang dibutuhkan oleh negara saat ini. Untuk melindungi negara dari serang musuh juga membutuhkan tentara cyber. Karena kita bisa lihat bagaimana musuh-musuh memanfaatkan dunia maya menjadi alat untuk menyerang. Contoh, website pemerintah Israel yang diretas, beberapa website pemerintah seperti website Polri, Depkominfo, dan Presiden pada Mei 2011 lalu dan yang tidak kalah berbahayanya adalah isu-isu yang keluar dari website-website pemerintah yang telah diretas. Apalagi masyarakat kita sensitif terhadap berbagai isu-isu walau belum teruji kebenarannya. Hal ini membuat [**cyber war**](http://www.plimbi.com/news/12433/pemerintah-harus-bentuk-tentara-cyber-untuk-menanggulangi-cyber-war "Pemerintah Harus Bentuk Tentara Cyber Untuk Menanggulangi Cyber War") tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal itu dikemukakan Ketua Asosiasi Peguruan Tinggi Informatika dan Komputer Prof Richardus Eko Indrajit ketika menjadi pembicara di diskusi panel Microsoft Goverment Solution Day : Menyongsong Indonesia 2025 di Jakarta. *"Ini fakta, serangan siber dan media sosial berhasil menggoyang negara-negara Timur Tengah. Sekarang perang bukan pakai senjata api tapi serangan cyber,"* Menurutnya, ada tiga cara orang menyerang suatu negara melalui cyber war. Pertama, mereka membobol situs-situs pemerintah atau Bank dan mencuri data-data penting. Kedua, mereka membuat situs baru atau meretas situs yang sudah ada dan memasukkan data serta informasi yang salah. Ketiga, peretas dapat melumpuhkan objek-objek vital negara seperti Bandara, kilang-kilang minyak, pelabuhan, stasiun dan sarana transportasi lainnya. *"Karena itu, tugas divisi kejahatan dunia maya yaitu menyaring laman-laman yang bermuatan fitnah dan berbahaya,"* katanya. Dengan adanya tentara cyber yang handal dia berharap dapat memberikan tameng cyber war pada dunia maya di negara kita. Saat ini bayak sekali kegiatan masyarakat Indonesia yang dilakukan di dunia maya, jadi bila tidak dilindungi akan menjadi sasaran yang empuk. [RIC]
Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel