1

Alasan Kenapa RIM BlackBerry Harus Bangun Data Center di Indonesia

19 Nov 2012 18:00 2570 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Siapa yang tidak tahu BlackBerry? Bahkan mungkin Anda atau kerabat Anda menggunakan BlackBerry sebagai salah satu alat komunikasi utama mereka dalam kegiatan sehari hari. Bahkan ketika Anda sedang berjalan jalan di tempat umum, maka Anda dapat dengan mudah menemukan orang orang yang sedang asik memainkan BlackBerry milik mereka di jalanan.

Siapa yang tidak tahu BlackBerry? Bahkan mungkin Anda atau kerabat Anda menggunakan BlackBerry sebagai salah satu alat komunikasi utama mereka dalam kegiatan sehari hari. Bahkan ketika Anda sedang berjalan jalan di tempat umum, maka Anda dapat dengan mudah menemukan orang orang yang sedang asik memainkan BlackBerry milik mereka di jalanan. BlackBerry merupakan salah satu ponsel pintar yang populer di Indonesia. Kemunculannya beberapa tahun yang lalu, membuat sebagian orang tergila gila, bahkan rela mengantri untuk mendapatkan ponsel tersebut.

Namun, seperti umumnya sebuah fenomena ketenaran, di mana ada kesuksesan, maka ada masalah yang akan menerpa. Bahkan beberapa di antaranya merupakan masalah langsung dengan pemerintahan Indonesia. Masalah ini juga melibatkan dengan kepuasan dari para penggunanya di Indonesia. Beberapa di antaranya juga mengancam keamanan informasi yang dapat berujung dengan sebuah bencana yang fatal dan mengancam merugikan negara.

Kepopuleran BlackBerry di Indonesia menjadi komiditas tersendiri, bahkan pasar gelap pun ramai diisi oleh ponsel-ponsel BlackBerry. Berbagai aksi penyelundupan terjadi di dalam pasar perdagangan ponsel di Indonesia yang akhirnya merugikan para pengguna akhir. Maraknya penyelundupan akhirnya menjadi masalah tersendiri yang menjadi keluhan dari para pengguna, layanan purna jual resmi yang tidak tersedia di Indonesia akhirnya menyulitkan para pengguna BlackBerry untuk melakukan klaim atas ponsel mereka bila terjadi kerusakan.

Akhirnya ketidakjelasan ponsel tersebut di tanah air, membuat pemerintah membuat sebuah pernyataan yang mengancam untuk melarang BlackBerry untuk beredar di Indonesia. Tentunya pernyataan ini membuat RIM (Research In Motion) panik, karena penjualan dan penggunaan BlackBerry terbesar berasal dari Indonesia. Akhirnya, setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak, RIM BlackBerry Indonesia memutuskan untuk membuat Service Center di Indonesia untuk meningkatkan pelayanan mereka di Indonesia.

Namun, keputusan itu pun tidak berjalan lancar, hingga tanggal 21 Agustus 2009, sebagai batas waktu akhir, RIM masih belum menyelesaikan pembangunan sesuai dengan tenggat waktu. Walaupun akhirnya pembangunan Service Center rampung, dan pusatnya berada di Sunter, Jakarta, masalah tidak berhenti di sana. Pada beberapa masalah tertentu, BlackBerry pelanggan harus dibawa keluar negeri disebabkan tidak lengkapnya komponen pengganti yang berada di Indonesia. Akhirnya pengguna pun merasa dirugikan karena harus menunggu lama hingga BlackBerry mereka bisa kembali digunakan.

Setelah itu, muncul lagi masalah lain, berupa pembangunan dan pembukaan akses server di Indonesia dengan tujuan untuk melakukan filter terhadap konten pornografi dan juga untuk menangkap komunikasi ilegal untuk tujuan kriminal dipermudah. Namun pembangunan data center ini masih belum mendapat tanggapan langsung dari RIM, padahal pembangunan data center merupakan fitur vital untuk sebuah negara. Informasi mengenai pembocoran informasi rahasia negara, termasuk tindak korupsi dapat dicegah langsung dengan pembangunan data center tersebut. Padahal ketentuan ini sudah dilakukan oleh berbagai operator komunikasi, kecuali RIM sebagai pemilik BlackBerry. Selama ini, semua data komunikasi melalui BlackBerry akan langsung dienkripsi secara otomatis dan membuat data tidak dapat dibaca oleh secara sembarangan. Padahal, keuntungan yang didapatkan oleh RIM dengan penjualan mereka di Indonesia, harusnya sudah lebih dari cukup untuk membangun sebuah data center di Indonesia.

Pengguna BlackBerry pun sudah mencapai lebih dari 80 juta pengguna di seluruh dunia, dan Indonesia merupakan salah satu pengguna yang paling banyak jumlahnya saat ini. Bahkan Indonesia merupakan pengguna BlackBerry terbesar di Asia Tenggara, namun sayangnya pihak RIM kurang mau berkerja sama dengan pihak Indonesia. Hingga saat ini, pihak RIM masih belum menyelesaikan masalah ini, bahkan terkesan menggantung. Kemenkominfo sendiri menyatakan bahwa pihaknya tidak akan melunak terhadap RIM, bahkan mereka mengaku pembahasan mengenai data center merupakan bahasan utama yang akan mereka perjuangkan terhadap RIM untuk segera membangun data center di Indonesia. Pihak Kemenkominfo juga mengaku sudah menyiapkan pasal yang akan menjerat para penyedia layanan komunikasi untuk mematuhi peraturan yang memiliki kemungkinan merugikan negara bila dilanggar. Peraturan ini nantinya mencegah para raksasa informasi untuk mengelak dari peraturan yang sudah ada, seperti Google dan RIM yang masih belum membangun data center di Indonesia. [IRW]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel