Salah satu komponen yang harus Anda instal untuk PC rakitan adalah motherboard. Motherboard adalah papan komponen di mana beragam periferal seperti prosesor, RAM, dan kartu grafis terpasang. Terdapat juga slot seperti PCI express yang bisa digunakan untuk menambah fungsionalitas dari PC yang Anda rakit. Pasang semua periferal ini terlebih dahulu sebelum memasukkannya ke dalam PC. Jika melihat kedalam kotak paket pembelian motherboard, maka Anda akan menemui busa tipis dengan lebar yang hampir sama dengan motherboard. Gunakan busa ini sebagai alas motherboard ketika Anda memasang prosesor, RAM, kartu grafis, dan periferal lainnya.
Sebelum mulai menginstal motherboard pada casing, pastikan Anda sudah memegang buku manual yang terdapat bersamaan dengan motherboard yang dibeli. Anda tidak perlu membaca manual ini halaman per halaman. Gunakan saja sebagai referensi cara menginstal motherboard bila menemui kendala pada saat instalasi. Jika Anda sudah memegang manual, saatnya untuk membuka casing.
Ada beberapa tipe casing yang tersedia di pasaran. Tipe casing ini berhubungan dengan ukuran motherboard. Misalnya casing ATX bisa digunakan untuk motherboard dengan form factor ATX (305 x 244 mm) atau yang lebih kecil. Sementara casing micro ATX (mATX 244 x 244 mm) tidak akan muat untuk motherboard dengan form factor ATX. Pastikan Anda memilih casing yang sesuai dengan form factor dari motherboard Anda.
Ada banyak konektor pada motherboard, seperti PS2, USB, HDMI, dan lain-lain. Konektor ini akan dibiarkan terbuka pada bagian belakang casing. Oleh karena itu Anda harus mematahkan pelat besi yang menutupi bagian casing agar konektor ini bisa menyembul keluar. Jika Anda menggunakan kartu grafis, maka Anda juga perlu untuk mematahkan pelat casing tempat kartu grafis tersebut dipasang. Ketika Anda membeli motherboard, biasanya pada paket pembelian tersedia juga pelat tipis dengan lubang yang disesuaikan dengan bentuk konektor motherboard. Pelat ini berisi simbol yang menjelaskan fungsi dari masing-masing konektor yang akan terpasang menyembul keluar dibelakang casing. Pasang pelat ini pada motherboard.
Sebelum memasukkan motherboard ke dalam casing, terlebih dahulu Anda harus memasang sesuatu yang disebut dengan standoffs. Standoffs pada dasarnya merupakan dudukan mur untuk motherboard yang memberikan sedikit jarak antara motherboard dan casing. Standoffs bisa terbuat dari perunggu atau plastik. Standoffs ini sudah tersedia satu paket dengan motherboard. Pasang standoffs ini ke casing. Jumlah standoffs yang dipasang disesuaikan dengan jumlah lubang mur pada motherboard. Setelah selesai memasang, baru Anda bisa memasukkan motherboard ke dalam casing. Sejajarkan lubang mur pada motherboard dengan standoffs yang sudah terpasang. Kencangkan motherboard ke standoffs menggunakan mur yang juga tersedia satu paket dengan motherboard.
Pada bagian depan casing ada tombol power dan reset. Selain kedua tombol tersebut, biasanya tersedia juga slot USB bawaan casing. Beberapa model casing juga mempunyai konektor untuk speaker dan mic pada bagian depannya. Meskipun sudah ada konektor USB, speaker, dan mic pada motherboard yang bisa diakses dari belakang casing, namun konektor pada bagian depan casing bisa mempermudah Anda ketika ingin menghubungkan periferal eksternal. Hanya saja Anda perlu repot sedikit untuk menghubungkan beberapa kabel dari casing Anda ke motherboard agar bisa menggunakan konektor yang ada bagian depan.
Pasang semua kabel konektor tersebut, termasuk juga kabel untuk tombol power dan reset. Setiap motherboard mempunyai lokasi yang berbeda untuk menghubungkan kabel tersebut. Disinilah manual motherboard bisa berguna. Lihat manual tersebut dan pastikan Anda memasangnya pada bagian yang tepat di motherboard sesuai dengan manual.
Selanjutnya Anda bisa memasang hard disk dan DVD drive ke casing. Hubungkan kabel data dari hard disk dan DVD drive ke motherboard. Karena setiap motherboard bisa mempunyai beberapa konektor kabel data dengan posisinya yang bisa berbeda pula, lihat lagi manual motherboard untuk pemasangan kabel data ini.
Semua perangkat elektronik membutuhkan sumber listrik. Untuk PC Anda, sumber listrik ini disediakan oleh power supply. Power supply mempunyai berbagai kabel dengan konektor yang berbeda. Ada konektor power untuk motherboard, kipas prosesor, dan juga ada konektor power untuk periferal seperti hard disk dan DVD drive. Hubungkan power supply ke motherboard dan periferal lainnya. Sebagian besar casing mempunyai kipas tambahan yang digunakan membantu sirkulasi udara. Meskipun prosesor sudah mempunyai kipas sendiri, namun pada saat Anda menutup casing, kipas tambahan ini dapat membantu untuk menyalurkan udara segar ke dalam casing tertutup. Hubungkan juga power supply ke kipas ini.
Jika sudah siap, maka saatnya untuk menguji semuanya. Colokkan power suply ke sumber listrik di rumah dan tekan tombol power yang ada pada casing. Jika semua sudah terpasang dengan benar, maka PC Anda akan segara menyala. Anda juga bisa melihat kipas yang terpasang di heatsink prosesor mulai berputar. Jika PC Anda tidak menyala, kabel power supply apakah sudah terpasang dengan benar. Juga cek kabel yang menghubungkan motherboard dengan tombol power yang ada di casing.
Gunakan manual dari motherboard untuk memastikan semua sudah terpasang pada tempatnya lalu coba hidupkan kembali PC Anda. Jika PC sudah menyala dan berjalan lancar, Anda akan melihat beberapa teks dari BIOS yang ditampilkan di monitor yang sudah Anda hubungkan ke motherboard.
Lihatlah BIOS untuk memastikan apakah semua periferal Anda sudah terdeteksi, seperti hard disk dan DVD drive. Jika sudah maka Anda sudah bisa untuk menginstal sistem operasi ke PC. Jangan lupa setelah menginstal sistem operasi, gunakan CD yang terdapat pada paket pembelian motherboard untuk menginstal drivers dari motherboard tersebut sebagai langkah terakhir cara menginstal motherboard. [AS]