Seniman Bangun Pagi - Ruang Ekspresi Seni Anak Jalanan Kota Bandung

4 Jun 2012 15:30 5636 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Salah satu komunitas yang aktif menggelar kegiatan kreasi seni tersebut adalah komunitas Seniman Bangun Pagi. Jika Anda sering mengunjungi agenda mingguan Car Free Day di Jalan Ir. H. Juanda, Bandung, Anda pasti mengenal komunitas ini.

Berbicara kesenian di Indonesia, tak lengkap rasanya jika tidak menilik perkembangannya di Kota Bandung. Dengan kreatifitas anak mudanya yang banyak menghasilkan ragam kreasi seni yang inovatif, tak salah apabila kota ini masuk ke dalam daftar 5 besar kota kreatif se-Asia. Hal ini tidak dapat dipungkiri dikarenakan banyaknya komunitas-komunitas seni yang digalang oleh anak muda terbentuk secara independen dan juga arus informasi yang cepat karena banyaknya lumbung-lumbung ilmu pengetahuan yang bertebaran di kota ini. Salah satu komunitas yang aktif menggelar kegiatan kreasi seni tersebut adalah komunitas Seniman Bangun Pagi. Jika Anda sering mengunjungi agenda mingguan Car Free Day di Jalan Ir. H. Juanda, Bandung, Anda pasti mengenal komunitas ini.

Kreasi Art Trotoar (Kreator) merupakan embrio awal terbentuknya Seniman ini. Dibentuk pada tahun 2009 lalu oleh para seniman jalanan dan tradisional, mereka membuat sebuah event mingguan yang diadakan bersamaan dengan agenda Car Free Day. Gelaran mingguan tersebut dijadikan ajang berekspresi bagi para seniman yang seringkali mendapatkan pengucilan oleh industri ataupun komunitas yang dominan saat itu. Mengambil nama acara ‘Seniman Bangun Pagi’ akhirnya warga Bandung lebih akrab memanggil komunitas Kreator ini sebagai komunitas Seniman Bangun Pagi (SBP).

Dibentuknya SBP adalah salah satu media penyaluran bakat para calon ataupun seniman yang sulit mendapatkan ruang untuk berekspresi. Bukan hanya di bidang seni musik, SBP pun terbuka dengan berbagai format seni lainnya seperti seni lukis, kriya, teater, dan lainnya. Dominasi industri seni mainstream memang kerapkali menyisihkan kesempatan bagi mereka yang ‘dianak-tirikan’. Oleh sebab itu, SBP menjadi salah ruang kebebasan berekspresi yang selama ini membelenggu mereka. Bukan hanya di Car Free Day, komunitas ini memiliki banyak agenda kegiatan seni yang secara rutin mereka adakan. Jika pada hari Minggu para pengunjung Car Free Day biasa terhibur dengan sajian musik dari para anggota SBP, mereka pun biasa menggelar pertunjukkan di Plaza Dago setiap hari Selasa pukul 6-10 malam, dan di Cihampelas Walk pada hari Rabu dari pukul 4-8 malam.

Sementara itu, komunitas yang telah memiliki lebih dari seratus anggota yang tersebar di banyak kota di Jawa Barat inipun memiliki keprihatinan dengan situasi pendidikan saat ini. Dengan kesempatan pendidikan yang semakin sulit, tentunya kesempatan mengenyam bangku sekolah bagi anak-anak jalanan akan semakin sulit. Oleh sebab itu selain dalam bidang seni, para anggota SBP pun sering bergabung dengan Komunitas Rumah Mimpi yang concern dengan dunia pendidikan anak jalanan di sepanjang Jalan Asia Afrika, Bandung. Anggota SBP sering mengisi kelas musik bagi anak jalanan agar memiliki keahlian yang baik untuk bekalnya di masa depan.

Mandra, salah satu anggota SBP yang Plimbi hubungi melalui sambungan telepon mengatakan, kehadiran SBP dan segala rutinitas yang biasa dilakukan adalah cara agar mereka tidak disebut sebagai ‘komunitas liar’ oleh berbagai pihak. "Agar tidak dianggap sebagai komunitas liar kita memiliki banyak agenda kegiatan. Ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa karya-karya seperti dari seniman jalanan dapat dihargai", ujarnya. Selain itu, SBP pun memiliki program pelatihan seni bagi mereka yang ingin mempelajarinya dan masih berjalan hingga saat ini. Mereka terbuka dengan berbagai format seni, baik itu musik, lukis, theater ataupun lainnya. Ini menunjukkan bahwa nilai universalitas seni masih dijunjung tinggi oleh komunitas ini.

Eksistensi SBP di lingkup komunitas seni di kota Bandung tidak perlu diragukan lagi. Selain secara independen berhasil membuat berbagai agenda seni di Bandung, mereka pun masih mengedepankan semangat kolektifitas. Oleh sebab itu anggota komunitas inipun semakin bertambah. "Jumlah anggota sih ada ratusan dan tersebar di kota-kota seperti Sukabumi, dan lainnya. Tapi kalau anggota yang masih aktif saat ini sekitar 30 orang", ungkap Mandra kepada Plimbi. SBP sangat terbuka bagi mereka yang ingin bergabung. Bahkan mereka memberikan ruang secara gratis bagi mereka yang memiliki kelompok seni manapun untuk perform pada agenda rutin mereka di Car Free Day setiap Minggu pagi di Jalan Ir. H. Juanda (Dago), tepatnya di seberang SMAK Dago.

Sebelumnya mereka sempat menempati ruang di seputaran Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Monju) Bandung. Namun karena proses komunikasi yang tidak berjalan baik dengan pihak pengelola, mereka harus meninggalkan lahan tersebut. Bagi Anda yang tertarik bergabung dengan komunitas Seniman Bangun Pagi, Anda dapat datang langsung ke Jalan Teuku Angkasa Nomer 40 Bandung, atau hubungi Mandra (08562192770). [MS]

Seniman Bandung Pagi - Ruang Ekspresi Seni Anak Jalanan  Kota Bandung

Seniman Bandung Pagi - Ruang Ekspresi Seni Anak Jalanan  Kota Bandung

Seniman Bandung Pagi - Ruang Ekspresi Seni Anak Jalanan  Kota Bandung

Seniman Bandung Pagi - Ruang Ekspresi Seni Anak Jalanan  Kota Bandung

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel