Pengaruh Pendidikan Teknologi Informasi di Era Modern

26 May 2012 17:00 5580 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara dan bangsa. Dari bidang pendidikan inilah sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sekolah sebagai tempat belajar juga turut merasakan ...

Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara dan bangsa. Dari bidang pendidikan inilah sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sekolah sebagai tempat belajar juga turut merasakan dampak pesatnya perkembangan teknologi. Pendidikan teknologi informasi begitu penting bagi pelajar, dan menjadi tuntutan dalam kehidupan professional mereka nantinya. Oleh karena itu, mempelajari teknologi informasi dan mengembangkan ketrampilan berkomunikasi menjadi kebutuhan masyarakat masa kini. Secara sepintas, kebutuhan akan pendidikan teknologi informasi ini dapat dibuktikan melalui berbagai surat kabar harian / koran. Sebagian besar lowongan pekerjaan untuk posisi-posisi penting selalu mensyaratkan penguasaan computer dan bahasa asing.

Hal ini berkaitan pula dengan usaha pemerintah untuk meningkatkan investasi asing di Indonesia, yang tentu saja akan membutuhkan banyak tenaga ahli di bidang teknologi informasi dan komputer. Namun demikian, perbincangan kini tidak hanya berfokus pada sisi manfaat teknologi informasi tersebut, melainkan pada dampak-dampak yang ditimbulkan. Teknologi informasi diibaratkan sebagai sebuah Sword of Damascus, pedang tertajam di dunia yang mampu menggentarkan pasukan Romawi karena mampu membelah sutra jika terjatuh di atasnya. Selain dapat menegakkan kebenaran, pedang ini juga dapat digunakan untuk melakukan bunuh diri. Itu semua tergantung dari siapa yang memegangnya. Begitu pula dengan keberadaan teknologi informasi saat ini, dengan teknologi ini dunia serasa dalam genggaman. Namun di sisi lain, dampak-dampak negatif yang dihasilkan sering membuat kita tercengang.

Sehingga banyak sekolah-sekolah yang melarang siswanya membawa handphone. Pendidikan teknologi informasi ini juga berpengaruh pada proses pembelajaran teknologi informasi itu sendiri. Mulai dari eksplorasi materi-materi pembelajaran berkualitas, jurnal, dan buku, membangun forum-forum diskusi ilmiah, konsultasi dengan para pakar di dunia, semua itu dapat dapat dilakukan tanpa ada halangan apapun karena setiap individu dapat melakukannya sendiri. Dampak yang sedemikian luas ini telah memberikan nuansa baru dalam sistem pendidikan secara global, yang dikenal dengan istilah e-learning, distance learning, online learning, web based learning, computer based learning, dan virtual class room. Dimana semua terminology tersebut mengacu pada suatu pendidikan yang berbasis teknologi informasi.

Sekarang ini banyak siswa yang menggunakan internet sebagai sarana hiburan (jejaring social, game online, dsb). Disinilah diperlukan peranan dari guru dan orang tua agar dapat mengarahkan siswa untuk menerapkan pendidikan teknologi informasi dengan benar. Misalnya dengan menggunakan internet sebagai sumber media pembelajaran mereka selain buku. Kakak beradik Fahma Waluya Rosmansyah (12 tahun) dan Hania Pracika Rosmansyah (6 tahun) mungkin bisa menjadi contoh yang baik untuk pembahasan pendidikan teknologi informasi kali ini. Mereka adalah produk asli dari institusi pendidikan di Indonesia yang memanfaatkan sisi positif dari pendidikan teknologi informasi di sekolah. Dalam usia yang masih sangat belia, mereka sudah berhasil meraih pencapaian menjadi jawara di 10th Asia Pacific Information and Communication Technology Award (APICTA) 2010, sekaligus dinobatkan sebagai programmer termuda Nokia melalui pengembangan aplikasi handphone Enrich (English for Children) dan Bahana (Belajar Angka Huruf dan Warna).

Menurut Ayah mereka, yang juga seorang pakar IT dari ITB, Yusep Rosmansyah, Ph.D, pada awalnya ia hanya mengenalkan software pembuat game saat melihat anak-anaknya ketagihan bermain game. Setelah itu perhatian dan energi anak-anak ini terkurans untuk mempelajari dan mengembangkan game sendiri. Tidak hanya di dalam negeri saja dapat kita lihat pengaruh teknologi ini di dunia pendidikan, di India ada sebuah lembaga pendidikan yang dikhusukan untuk masyarakat suku pedalaman di Dehra Dun, Uttaranchak, India. Lembaga pendidikan yang bernama ITITI (Information Technology for the Tibes of India) ini bertujuan agar masyarakat suku di daerah tersebut bisa memperoleh pendidikan yang layak seperti halnya masyarakat lain di negaranya.

ITITI lebih memfokuskan didi pada kemampuan teknologi informasi, pelatihan wirausaha, serta peningkatan respon terhadap pembangunan social. Jadi jangan heran jika suatu hari nanti Anda bertemu dengan anak muda suku pedalaman yang lincah mengoperasikan komputer dan menguasai teknologi informasi. Sepertinya kita semua sepakat jika pendidikan teknologi informasi hanyalah sebuah alat dalam bidang pendidikan yang posisinya sama dengan bidang-bidang lainnya, yang harus digunakan sesuai dengan tujuannya. [RK]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel