Sebelum Anda memutuskan untuk membeli sebuah smartphone pastinya Anda melihat kriteria yang ditawarkan oleh ponsel tersebut. Apakah kriteria itu tentang resolusi layar, resolusi kamera, seberapa cepat prosesor yang ditanamkan atau mungkin tentang daya tahan baterai yang tertanam pada ponsel itu. Kebanyakan para konsumen mementingkan kriteria tersebut sebelum memboyong sebuah smartphone dibandingkan mementingkan salah satu kriteria yang sangat penting untuk Anda perhatikan namun sering terabaikan, yaitu sistem keamanan jaringan yang dibawa oleh ponsel tersebut.
Plimbi tertarik untuk mengkomparasikan sistem keamanan jaringan yang dibawa oleh dua sistem operasi pintar yang saat ini sedang melambung, yaitu Android dan iOS.
Persamaan
Sebelum kita mengkomparasikan sistem keamanan jaringan Android dan iOS, mari kita lihat terlebih dahulu letak persamaan dari kedua sistem operasi ini. Kedua sistem operasi ini memilki kontrol akses yang tradisional. Di mana para pengguna dapat mengakses perangkatnya untuk membuka ponsel melalui sarana keamanan native seperti password atau menggeser permukaan layar.
Kedua platform ini memberikan izin berbasis kontrol akses. Fitur keamanan ini meminta izin para pengguna sebelum menggunakan data yang bersifat sensitif yang berada pada ponsel. Aplikasi yang tertanam dalam ponsel pun tidak bisa secara langsung melakukan akses ke dalam hardware ponsel Anda. Kedua aplikasi ini memiliki lapisan keamanan untuk mengontrol aplikasi yang tertanam pada kedua ponsel ini. Anda tidak perlu khawatir tentang web-based attack. Karena kedua OS ini telah dipersenjatai dengan sistem keamanan jaringan yang siap untuk menghadapi serangan serangan asing.
Fitur Keamanan
Kedua sistem operasi ini memiliki sistem keamanan jaringan yang menggunakan izin berbasis kontrol akses, tetapi kedua OS ini berbeda dalam mengimplemetasiakannya.
Pada sistem operasi Android, Anda akan diberikan informasi tentang daftar data dan hardware yang akan di akses oleh aplikasi yang Anda akan unduh dan install. Jika Anda memberikan izin akses, maka aplikasi akan diunduh dan akan diinstal. Sementara pada iOS Anda harus menginstal aplikasi terlebih dahulu, izin berbasis kontrol akses baru akan diberikan kepada Anda ketika Anda menjalankan aplikasi iOS Anda. Jika Anda menolak untuk, aplikasi tidak akan berfungsi dengan baik.
iOS juga mencakup fitur geolocation dan auto erase. Geolocation menginginkan Anda untuk mencari perangkat Anda jika dalam kasus perangkat Anda hilang. Auto erase memungkinkan Anda untuk menghapus data ponsel Anda ketika ponsel Anda dicuri dan mencegah seseorang mengakes data Anda. auto erase juga memungkinkan Anda untuk melakukan ‘penghancuran diri’ terhadap data jika nomor PIN yang dimasukkan telah mengalami kesalahn hingga 10 kali. Beberapa vendor Android menyematkan fitur yang sama.
Kelemahan Sistem Keamanan Jaringan
Kedua sistem operasi ini juga memiliki kelemahan pada sistem keamanan jaringan atau setidaknya beberapa titik kelemahan yang dianggap sebagai kelemahan pada sistem keamanan jaringan.
Pada sistem keamanan jaringan pada Android, tidak ada pola seragam atau prediksi untuk memperbaharui firmware untuk melakukan update terhadap firmware dari handset Android yang biasanya membawa sistem keamanan jaringan yang baru dan memperbaiki bug. Namun ada satu cara untuk memperbaharui sistem keamanan jaringan pada Android jika versi firmware terbaru belum dikonfirmasi oleh pihak Android, yaitu root. Cara rooting ini sering digunakan oleh para pengguna Android untuk melakukan update terhadap firmaware-nya apabila handset Android yang digunakan masih belum menerima software terbaru dari Android.
Dan untuk iOS sendiri kelemahan dalam sistem kemanan jaringannya adalah keamanan SSL MTM yang ada dalam perangkat sebelum iOS 4.3.5. Hacker telah mengambil celah dari keuntungan ini yang telah tertanam pada jutaan device Apple. Beberapa device Apple tidak bisa dilakukan *upgrade ke iOS 4.3.5 karena masih terdapat keamanan yang cacat pada ponsel ini. Masalah ini sama seperti masalah yang dihadapi Android untuk melakukan upgrade menuju software yang paling baru. Apabila Android menggunakan root untuk melakukannya, maka iPhone menggunakan metode jailbreak yang sama seperti root. Dan masalah sistem keamanan jaringan terbesar yang terdapat pada iPhone adalah terdapat pada PDF parser. Melalui celah sistem keamanan jaringan yang terdapat pada PDF parser ini, memugnkinkan untuk mengeksekusi kode berbahaya.
Yang Harus Anda Lakukan
Kedua sistem operasi ini sama sama memiliki keunggulan dan kelemahan pada sistem keamanan jaringan. Namun Anda juga bisa mengoptimalkan sistem keamanan jaringan pada handset Anda guna menutupi kekurangan pada masing masing sistem keamanan jaringan. Anda bisa melakukan:
- Mengubah password Anda dengan gabungan kata kunci yang unik dan tidak bisa ditebak oleh orang lain.
-
Unduh aplikasi dari sumber yang terpercaya.
-
Install security software
-
Selalu update ponsel Anda.
-
Matikan koneksi WiFi jika sedang tidak digunakan.
-
Hindari mengkases data pribadi Anda ketika Anda menggunakan jaringan WiFi di tempat umum. [PY]