Proses mencari kerja merupakan proses yang panjang dan melelahkan untuk orang-orang pada umumnya. Proses mencari iklan lowongan yang tersedia beratus-ratus jumlahnya, menyebar aplikasi dan CV (Curriculum Vitae), dan menunggu panggilan bisa menjadi kegiatan yang cukup menjenuhkan bagi sebagian besar orang. Frustasi pun bertambah dengan sulitnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan.
Dari sisi pihak penyedia kerja pun tidak gampang untuk menemukan pencari kerja yang sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan. Proses menerima ribuan aplikasi, dan tahapan proses seleksi lainnya yang melelahkan bisa mempengaruhi obyektifitas penilaian penyeleksi dan bisa berakibat memilih orang yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
Guardian, salah satu portal berita terbesar di dunia, pada salah satu artikel di situsnya memaparkan kegiatan percobaannya yang dinilai berhasil dan cukup efektif. Percobaan yang dilakukan Guardian dengan menggunakan situs jejaring sosial Twitter, mungkin bisa menjadi solusi alternatif yang menarik, baik dari sisi pencari kerja maupun penyedia kerja. Menggunakan akun Twitternya, Guardian mengadakan job challenge menggunakan fitur Hashtag di Twitter. Inti dari job challenge Guardian sangat sederhana, apabila pengguna menulis Tweet kepada perusahaan yang dia inginkan, berisi alasan yang meyakinkan perusahaan tersebut untuk mempekerjakan dia. Dan Hashtag tantangan Guardian ini mendapat respon yang luar biasa dari pengguna.
Percobaan Guardian ini merupakan ide segar yang dapat digunakan para penyedia kerja untuk mencari calon karyawan, selain menggunakan cara konvensional dengan memasang iklan lowongan melalui berbagai macam media. Pengguna situs jejaring sosial mencakup hampir seluruh masyarakat Indonesia, dan para pencari kerja maupun orang yang memiliki kemampuan sesuai dengan keinginan penyedia kerja dapat dipastikan memiliki akun di situs jejaring sosial.
Penerapan strategi yang digunakan Guardian memiliki kelebihan bagi penyedia kerja. Strategi memasang iklan lowongan kerja menggunakan metode yang menarik dan menyenangkan akan menarik banyak perhatian pencari kerja. Melalui penggunaan Hashtag dan Tweet, pencari kerja akan dituntut kreatifitasnya dalam bersaing dengan pencari kerja lainnya, dan pembuktian kreatifitas ini secara otomatis akan menjadi seleksi awal sehingga dapat mengurangi beban penyedia kerja dalam keseluruhan proses seleksi. Kelebihan lain adalah penyedia kerja dapat berinteraksi lebih lanjut dengan pencari kerja untuk menilai karakter lebih dalam, bahkan proses seleksi lainnya dapat dilakukan melalui situs jejaring sosial.
Untuk pencari kerja, metode Guardian dapat mengurangi frustasi proses pencarian kerja menjadi kegiatan yang lebih menyenangkan. Selain itu pencari kerja bisa mem-follow perusahaan-perusahaan dalam bidang yang diinginkan untuk mengetahui update perusahaan-perusahaan tersebut tanpa harus melalui proses melelahkan mengecek beratus-ratus iklan lowongan setiap hari. RY
