Pertama membeli smartphone Android, Anda akan dihadapkan pada masalah cepat habisnya baterai. Sebaiknya Anda jangan panik dan menilai telah membeli produk "cacat" dan ingin segera menukarnya. Karena sebagian besar pengguna smartphone Android pasti mengalami hal tersebut.
Smartphone yang memiliki kemampuan multitasking seperti Android (begitu juga BlackBerry) dapat dipastikan memiliki resiko boros di baterai. Smartphone pada waktu tidak Anda operasikan (Anda taruh) pun akan tetap menjalankan aplikasi FB, Twitter, Push Email, Gtalk, YM, dan aplikasi chatting lainnya. Maka sudah menjadi hal yang logis apabila baterai smartphone Android Anda akan cepat habis.
Solusi mencari baterai yang high capacity merupakan cara yang jitu dan mudah. Namun untuk yang mencari solusi lain, yang tanpa biaya, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:
- Non-aktifkan fitur WIFI apabila tidak diperlukan.
- Non-aktifkan fitur Bluetooth apabila tidak diperlukan.
- Atur brightness pada titik terendah namun tetap bisa terbaca.
- Minimalkan pengecekan email, FB, Twitter, dan aplikasi layanan jaringan sosial lainnya yang mengharuskan koneksi internet. Anda dapat atur pengecekan otomatis, minimal 1 jam, 3 jam, atau non-aktifkan pengecekan otomatis. Atau, apabila Anda tidak harus online terus, sign out, dan hanya login ketika sedang diperlukan saja.
- Atur volume panggilan, SMS, dan notifikasi lain. Pengaturan besar kecil volume, aktif non-aktif getar mempengaruhi penghematan baterai. Contoh apabila Anda seorang yang aktif dalam milis email, Twitter, Facebook, dan aplikasi chat seperti Yahoo Messenger, notifikasi akan sering masuk. Hal ini ikut andil dalam borosnya baterai Anda.
- Atur screen timeout, lebih baik, ke waktu yang paling cepat.
- Matikan keyboard feedback, seperti suara tombol dan getaran.
- Apabila Anda berada di daerah yang susah mendapatkan sinyal 3G, atur menjadi 2G only. Karena smartphone secara otomatis akan terus berusaha mencari sinyal 3G, dan hal ini mongkonsumsi banyak daya baterai.
- Minimalkan animasi atau, lebih baik, matikan animasi.
- Non-aktifkan autoSync. Karena autoSync akan selalu berjalan di background untuk memantau dan meng-update antara kontak Anda di email, phonebook, YM, dll.
- Dan yang paling penting untuk menjaga keawetan baterai. Charge ketika daya sudah 10%, dan cabut bila sudah penuh, jangan biarkan smartphone terlalu lama terhubung dengan listrik.
- Instal aplikasi Advance Task Killer. Pada waktu selesai memakai aplikasi, Anda akan menekan tombol back (karena memang sebagian aplikasi Android tidak ada tombol pilihan quit/exit) hingga aplikasi hilang dari layar utama. Tetapi sebenarnya aplikasi tersebut masih berjalan di background. Advance Task Killer adalah aplikasi untuk melihat file-file yang masih berjalan di background dan "kill it all".
Dengan pengaturan manual ini, pengguna bisa memilih mana yang masih dibutuhkan dan mana yang tidak dibutuhkan dan dapat di non-aktifkan, menurut selera dan kebutuhan masing-masing. Apabila Anda merasa pengaturan manual ini terlalu rumit untuk dilakukan, Anda dapat menggunakan aplikasi-aplikasi penghemat daya yang tersedia di Android Market yang berfungsi sama dengan pengaturan manual diatas. Dua aplikasi yang Paseban rekomendasikan adalah JuiceDefender dan Battery Doctor.
JuiceDefender menyediakan fitur satu klik untuk semua pengaturan manual diatas bagi mereka yang menginginkan kemudahan. Namun apabila Anda ingin pilihan pengaturan manual yang lengkap, Anda harus upgrade ke aplikasi full-nya dan berbayar. Batterry Doctor kebalikan dari JuiceDefender, menyediakan semua pengaturan manual, namun tidak terdapat fitur satu klik untuk semua pengaturan. Battery Doctor tidak memerlukan biaya apapun. RY