Beberapa Mitos dan Fakta Mengenai Energi Matahari dan Sel Surya

25 Feb 2013 21:00 4813 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Beberapa media mungkin sudah mengeluarkan beberapa tulisan mengenai mahalnya dan tidak kredibelnya energi matahari jika digunakan untuk kepentingan sehari-hari pribadi. Tulisan di bawah ini menjelaskan mitos dan fakta apa yang beredar di media dan bagaimana kebeneran tentang sumber energi ini.

Beberapa media mungkin sudah mengeluarkan beberapa tulisan mengenai mahalnya dan tidak kredibelnya energi matahari jika digunakan untuk kepentingan sehari-hari pribadi. Tulisan di bawah ini menjelaskan mitos dan fakta apa yang beredar di media dan bagaimana kebeneran tentang sumber energi ini.

Mitos bahwa energi matahari itu kotor

  • Drew Johnson menulis di Washington Examiner bahwa untuk membangun panel surya dan energi angin butuh banyak energi (karbon)

  • Editorial Wall Streat Journal mengeluarkan tulisan bahwa pemanfaatan energi surya sama sekali tidak membantu pengurangan emisi gas rumah kaca.

  • Blog American Enterprise Institute mengeluarkan pernyataan resmi yang mengklaim bahwa sel surya tidak dapat mengimbangi gas rumah kaca. Hal ini berkaitan dengan pembuatan sel surya yang mengeluarkan banyak CO2.

Fakta bahwa energi surya itu dapat mengurangi polusi besar-besaran

Menurut laporan IPCC Grup Tiga atau Panel Internasional Perubahan Iklim bahwa energi matahari mengeluarkan emisi gas rumah kaca jauh lebih kecil dari energi fosil. Energi yang hampir nihil dalam mengeluarkan gas rumah kaca lain menurut penelitian IPCC adalah energi nuklir.

87 dari 97 persen sistem sel surya tidak akan membuat polusi. Pernyataan ini dikeluarkan dalam laporan dari NREL (Laboratorium Energi Terbarukan Nasional) yang berada pada Departemen Energi Nasional Amerika. Produksi listrik dari sistem sel surya tidak akan mengeluarkan polusi, bahkan lebih banyak emisi gas rumah kaca dari kegiatan konstruksi.

NREL juga menemukan bahwa sel surya dapat mengembalikan modal investasi energi dalam dua tahun saja. Biasanya PV surya sanggup bertahan hingga 28 tahun untuk operasinya. Jika suatu rumah tangga menggunakan sel surya untuk kebutuhan listriknya, setengah dari rata-rata kebutuhan listrik jika menggunakan sel surya dapat mengimbangi polusi yang dikeluarkan dua mobil.

Penyimpanan karbon dari energi surya jauh lebih besar daripada gangguan pada kegiatan konstruksi. Dari laporan penelitian UCLA memang energi surya dapat mengeluarkan 6000 ton karbon tiap tahun dari konstruksinya. Namun setelah penelitian lebih lanjut bahwa sel surya ini dapat menyimpan 560000 ton karbon pertahun. Hal ini hambir 90 kali lebih banyak dari apa yang dikeluarkannya.

Energi Agensi Internasional mengilustrasikan bagaimana agar suhu bumi tidak bertambah dua derajat agar tidak terjadi pemanasan global. Salah satu caranya kita harus mereformasi sistem energi di bumi. Menurut ramalannya energi surya dapat mengatasi ini dan diperkirakan akan menyuplai kebutuhan energi listrik bumi sebesar 10 persen pada tahun 2050. Skenario ini dijalankan karena energi surya masih memiliki potensi yang tidak terbatas.

Mitos: Energi Surya Membutuhkan Lahan yang Sangat Luas

o Editorial Jurnal Wall Street menyatakan bahwa rahasia buruk tentang energi sel surya dan angin adalah mereka membutuhkan lahan yang lebih luas daripada lahan yang digunakan untuk pertambangan, pengeboran minyak, dan pembangkit listrik tenaga nuklir.

o Penulis New York Times bersama temannya dari Manhattan Institute Robert Bryce menyatakan bahwa energi angin dan matahari membutuhkan sumber daya yang sangat besar terutama lahan.

o Energi matahari membuat bekas lahan yang digunakan memiliki gangguan secara lingkungan menurut pernyataan seorang editorial Investor’s Business Daily.

o Seorang reporter Los Angeles Times bernama Julie Cart berapi-api mengeluarkan tulisan bagaimana padang pasir dikorbankan untuk instalasi pembangkit listrik energi matahari.

Fakta: Jumlah Lahan Tak Terpakai yang Sedikit dapat Menyuplai Seluruh Kebutuhan Listrik

Departemen Energi Amerika menyatakan bahwa 90 persen dari Kebutuhan Listrik dari Amerika dapat disuplai dari komplek industri yang ditinggalkan. Pernyataan ini dilengkapi dengan pernyataan bahwa lahan yang berasal dari area industri yang ditinggalkan seluas 100 mil persegi dapat memenuhi kebutuhan listrik Amerika.

Biro Manajemen Lahan dan Agen Perlindungan Lingkungan memiliki program untuk menemukan lahan-lahan yang ditinggalkan yang nantinya digunakan untuk pengembangan energi terbarukan. Program ini dijalankan mulai tahun 2009 oleh dua agen tersebut. Banyak juga kelompok yang mendukung program ini daripada mencari lahan baru yang bisa mengancam kehidupan flora dan fauna.

Sebuah penelitian baru menyatakan bahwa lahan yang digunakan untuk pembangkit listrik adalah multi guna. Lahan tersebut dapat digunakan untuk berteduh, gembala, dan generator listrik.

Mitos: Sel Surya Terlalu Mahal untuk Didapatkan

o Penemu Junkscience.com, Steve Milloy mengatakan bahwa tidak ada orang yang mampu membeli panel surya kecuali jika panel surya dibuat di Cina.

o Donald Trump mengatakan di Fox News bahwa energi surya sangat tidak bisa diandalkan selain itu untuk mendapatkannya sangat mahal.

Fakta: Harga Sel Surya Jatuh dengan Cepat

Bloomber New Energy Finance mengeluarkan jurnal penelitian bahwa harga persatuan watt dari energi surya dari tahun 2008 ke 2009 harga telah berkurang sejumlah 50 persen. Hal ini diakibatkan oleh skala sel surya dan proses manufaktur yang lebih cerdas. Proses manufakturisasi sel surya ini juga bisa berkontribusi dalam visi teknologi masa depan.

Energi Surya dapat seharga dengan energi listrik yang bayar sekarang. Hal ini dinyatakan oleh ilmuwan komputer Ramez Naam berdasarkan laporan yang dikeluarkan Laboratorim Energi Terbarukan Departemen Energi Amerika.

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel