Tampaknya handphone membuat orang jadi asyik sendiri. Handphone seolah-olah membuat pemiliknya untuk terus-menerus mengobrol, SMS, surfing Web dan bermain game pada perangkat mereka. Beberapa orang tidak heran jika popularitas handphone telah mempengaruhi orang menjadi kurang sosial.
Sebuah penelitian oleh Robin Abrahams seorang peneliti Harvard, memperpanas perdebatan mengenai pengaruh handphone ini. Ia mengatakan bahwa handphone, bersama dengan iPod dan perangkat "pintar" kecil lainnya, telah menyebabkan orang menjadi kurang bersosialisasi. Dalam laporannya, Abrahams mengatakan bahwa orang menjadi lebih tertutup dari waktu ke waktu karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu terhubung ke handphone mereka. Mereka lupa, pada dasarnya, bagaimana berkomunikasi dengan orang asing yang mereka temui di jalan. Di masa lalu, orang akan bertanya pada pasangan di bus atau kereta atau setidaknya bertegur sapa. Sekarang, dikarenakan pengaruh handphone orang-orang yang sama justru akan menghabiskan seluruh perjalanan membaca skor olahraga atau gosip selebriti dengan browser internet di handphone atau smartphone mereka.
Sebuah studi pada tahun 2007 oleh Val Hooper dan You Zhou, Victoria University of Wellington di Selandia Baru tentang pengaruh handphone, menemukan bahwa banyak mahasiswa menggunakan handphone hingga menyebabkan ketergantungan. Ini berarti bahwa siswa sering memeriksa handphone mereka untuk pesan terjawab, menggunakan mereka untuk sms teman-teman dan mengandalkan mereka untuk memindai seluruh halaman Web setiap hari. Dalam studi tersebut, sebagian responden mengaku bahwa mereka tidak dapat mengubah perilaku mereka dalam menggunakan handphone meskipun teman-teman dan anggota keluarga telah memberitahu mereka bahwa mereka telah terlalu sering menggunakan handphone-nya. Studi tersebut mengatakan bahwa jenis perilaku ini dapat menghambat keterampilan bersosialisasi pengguna handphone.
Namun tidak semua orang setuju bahwa handphone membuat orang kurang sosial. Sebuah studi 2009 oleh Pew Internet Personal Networks and Community menyimpulkan bahwa teknologi baru seperti handphone atau smartphone tidak menyebabkan keterampilan sosial masyarakat terkikis. Sebuah studi oleh Kaiser Family Foundation menemukan bahwa teknologi ini bahkan membantu siswa belajar dengan cara yang berbeda. handphone atau smartphone mendorong siswa untuk berkolaborasi lebih bebas pada proyek penelitian dan tugas lainnya, kata studi tersebut. [ND]