Firefox Baru saja dirilis pekan lalu dengan janji perbaikan performa. Lalu bagaimanakah perbaikan performa Firefox 7 jika dibandingkan dengan browser populer lainnya?
Kali ini Plimbi ingin menyajikan adu performa dari 4 versi terbaru browser yaitu Firefox 7, Chrome 14, Internet Explorer 9, dan Opera 11.51. adu performa ini akan membandingkan keempat browser dalam kriteria kecepatan "cold start"Â atau startup, kecepatan tab-loading, tes kemampuan javascript, tes kemampuan DOM/CSS, dan penggunaan memori.
Berikut ini adalah review adu browser Firefox 7 dengan kompetitornya.
Cold Start
Pada kategori ini Opera menjadi yang paling cepat, sementara Firefox 7 dan Chrome menyusul secara berurutan. Internet Explorer menjadi yang paling lamban, membutuhkan waktu sekitar 11 detik untuk startup.
Tab-loading
Dengan membuka 9 tabs, mulai dari Google.com, Hulu.com, Microsoft.com, dan lain-lain, Opera kembali menjadi yang pertama dengan waktu load sekitar 3 detik. Internet Explorer secara mngejutkan menduduki posisi kedua diikuti dengan Firefox 7, dan yang terakhir Chrome.
Javascript
Sekilas tentang [removed] JavaScript adalah bahasa pemrograman yang berjalan khusus untuk di browser atau halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Contoh sederhana dari penggunaan JavaScript adalah membuka halaman pop up, fungsi validasi pada form sebelum data dikirimkan ke server, merubah image kursor ketika melewati objek tertentu, dan lain lain.
Dengan menggunakan Dromaeo (http://dromaeo.com), javasript performance testing, menunjukkan javascript performance Chrome berada di posisi pertama jauh meninggalkan ketiga pesaingnya. Firefox, Internet Explorer, dan Opera secara berurutan berada dibelakang, dengan perbedaan diantara ketiganya tidak terpaut jauh.
DOM/CSS
Sekilas tentang CSS: Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Sama halnya seperti dalam Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa file. CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya.
Sekilas tentang DOM: Document Object Model (DOM) adalah object model standar untuk HTML dan XML yang bersifat platform independent. Sebelum ada standar DOM, masing-masing web browser memiliki DOM sendiri. Akibatnya, bila suatu website ingin ditampilkan secara cross-browser compatible, ia harus dirancang untuk setiap web browser yang akan didukung. DOM standar mempermudah pengembangan aplikasi web.
Dengan menggunakan tool yang sama, Dromaeo, pada tes DOM/CSS performance ini opera berhasil kembali ke posisi pertama, sementara Firefox 7 menyusul dengan beda yang tidak terlampau jauh, dan Internet Eplorer yang menduduki posisi ketiga berada jauh dibelakang. Sayangnya Chrome mengalami crash saat tes DOM/CSS dilakukan, membuat browser ini terpaksa didiskualifikasi dalam kategori ini.
Memory use
Pada tes memory yang dibutuhkan ini, hasil menunjukkan adanya perbedaan dari masing-masing browser dalam menggunakan RAM (Random-Access Memory). Opera membutuhkan memori paling sedikit saat startup, sementara Firefox 7 membutuhkan memori paling sedikit saat membuka 9 tabs. Sementara Internet Explorer dan Chrome menduduki posisi ketiga dan keempat pada kedua tes.
Overall scores
Tentu saja banyak yang bisa diperhatikan dalam memilih browser selain kecepatan, seperti tersedianya banyak extensions yang didukung, kemudahan kostumisasi, dan lain-lain. Namun dalam kriteria kecepatan, berikut urutan browser dengan performa terbaik hasil dari tes di atas:
-
Opera 11.51: 82%
-
Firefox 7: 73%
-
Internet Explorer 9: 47.5%
-
Chrome 14: 43%
Do you agree with this test? Let us know. RY
Â