Perkembangan Teknologi Terbaru: Internet Cepat Kian Mendesak di Tahun 2013

2 Feb 2013 11:00 5487 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Ketersediaan jaringan seluler yang handal dan kencang menjadi tuntuan di tengah tren penggunaan layanan seluler yang terus mengarah ke akses data berkecepatan tinggi. 40% dari jumlah ponsel yang terjual di kuartal ketiga tahun 2012 kemarin adalah ponsel pintar. Dan sebagian besar penggunanya menggunakan ponsel pintarnya dengan akses internet.

Ketersediaan jaringan seluler yang handal dan kencang menjadi tuntuan di tengah tren penggunaan layanan seluler yang terus mengarah ke akses data berkecepatan tinggi. 40% dari jumlah ponsel yang terjual di kuartal ketiga tahun 2012 kemarin adalah ponsel pintar. Dan sebagian besar penggunanya menggunakan ponsel pintarnya dengan akses internet. Bahkan perkembangan teknologi terbaru ini, akses internet yang digunakan adalah untuk mengakses konten yang menyita jaringa yang cukup besar dan membuat trafik jaringan padat.

Konten yang dimaksud adalah video buffering. Itulah yang dituangkan dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Ericsson Mobility yang sebelumnya dikenal dengan Ericsson Traffic and Market Report. Menurut laporan tersebut aplikasi video merupakan salah satu pendorong melonjaknya trafik data menjadi dua kali lipat. Perhitungan ini terlihat dari laporan dari kuartal ketiga 2011 menuju kuartal ketiga 2012. Penelitian dari Ericsson menyatakan bahwa video online memiliki sumbangsih tertinggi terhadap volume trafik data, yaitu 25% untuk ponsel pintar dan 40% untuk tablet.

Laporan Ericsson Mobility juga mengungkapkan bahwa penetrasi seuler secara global mencapai 91% di kuartal ketiga 2012 dan total pelanggan seluler saat ini sekitar 6.4 milyar. Pelanggan seluler di dunia telah mengalami pertumbuhan sekitar 9% dibandingkan dengan kuartal ketiga 2011 atau meningkat sebesar 2% dari kuartal kedua 2012. Dengan perhitungan ini, maka diprediksi total jumlah pelanggan seluler akan mencapai 9.3 miliar pada akhir tahun 2018. Penambahan paling signifikan berasal dari China, Brasil, Indonesia, dan Filipina. Keempat negara ini dinyatakan dengan pertumbuhan pengguna seluler terbesar di dunia saat ini.

Melihat fakta faktar dan perhitungan tersebut, kebutuhan akan ketersediaan jaringan seluler berkecepatan tinggi kian mendesak. Saat ini WCDMA/HSPA(3G/3.5 G) telah mencakup lebih dari setengah jumlah populasi di dunia atau sekitar 3.5 miliar pelanggan. Di kuartal ketiga 2012 kemarin sudah terjadi penambahan sebesar 65 juta pelanggan WCDMA / HSPA. Untuk Long Term Evolution (LTE) atau yang dikenal sebagai teknologi 4G sendiri belum sebanyak pengguna WCDMA / HSPA. LTE sendiri baru berhasil menambahkan 13 juta pelanggan di kuartal ketiga 2012. Namun dengan perkembangan teknologi saat ini, maka diperkirakan angka 1.6 miliar akan ditembus oleh teknologi LTE pada akhir 2013 saat ini.

Lalu bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Di Indonesia sendiri beberapa operator mengklaim bahwa jaringan mereka sudah mengjangkau hingga 95% populasi penduduk di Indonesia. Beberapa operator pun terus mengebut penambahan jaringan 3G nya. Telkomsel misalnya dari 54 ribu BTS (Base Transciever Station) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, 15 ribu di antaranya berupa Node B (BTS 3G). Upaya meningkatkan kualitas dan cakupan jaringan 3G juga dilakukan oleh XL. 73% dari 7.828 BTS yang baru dibangun XL selama tahun 2012 merupakan Node B, sehingga secara total saat ini XL telah memiliki 10.620 node B, meningkat sebesar 169% dari tahun 2011, sehingga total BTS (2G dan 3G) milik XL sudah mencapai 36.101 BTS. Untuk Indosat, saat ini memiliki 19.253 BTS, yang terdiri dari 15.816 BTS 2G dan 3.437 Node B. Indosat sendiri saat ini sedang melakukan penambahan dan peremajaan jaringannya ke 3G.

Upaya operator yang terus berjibaku dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan dan jaringannya memang menjadi kewajiban terhadap tren layanan akses data yang akan menjadi tumpuan pendapatan operator ke depannya. Karena semenarik apapun layanan yang disajikan oleh operator, khususnya yang menyangkut masalah akses internet, akan berpulang kepada kualitas jaringan sebagai diferensiasi dengan operator lainnya.

Tentunya pernyataan ini bukan tanpa alasan, saat ini kita dapat melihat bagaimana hampir semua operator gencar mengiklankan promosi dan paket yang mereka miliki, berbagai paket murah diluncurkan untuk menarik minat konsumen. Pada awalnya promosi ini cukup efektif, namun setelah beberapa lama, keluhan konsumen mulai muncul ke permukaan karena akses internet yang tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, diharapkan operator bisa terus meningkatkan kualitas layanan akses internet mereka sehingga para pelanggan dapat merasa nyaman dengan layanan mereka. [IRW]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel