Mengenal Function pada PHP

30 Jul 2019 11:50 1939 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Pembahasan singkat menengenai Function pada PHP.

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang function pada PHP

Dalam pembuatan sebuah program pastinya kita sering menemui baris perintah yang akan digunakan secara berulang-ulang atau secara terus menerus. Dan akan sangat merepotkan jika kita harus menulisnya secara terus menerus, maka untuk lebih mudahnya jika dijadikan function. Penempatan function ini biasanya terpisah dengan program utama.

Lalu apa yang dimaksud dengan function itu? Function atau fungsi dalam bahasa pemrograman adalah kode program yang dibuat khusus untuk mempersingkat sebuah aksi yang ingin dilakukan dalam sebuah kode program. Function ini dapat dipanggil beberapa kali untuk melakukan tugas  tertentu dalam penulisan kode program.

Function ini digunakan untuk mengeksekusi sejumlah perintah dengan satu panggilan. Cara pemanggilannya cukup mudah, yaitu dengan menulis nama functionnya saja. Didalam penulisannya function biasanya terdiri dari Argumen dan parameter.

Parameter dan argumen ini sebenarnya sama saja, hanya saja perbedaannya adalah parameter merujuk pada inputan fungsi pada saat melakukan pendefinisian fungsi tersebut, sedangkan argumen adalah sebutan  untuk inputan fungsi pada saat pemanggilan fungsi tersebut. Argumen ini dituliskan dalam tanda kurung, dan jika jumlah argumen ini lebih dari satu, maka diantaranya dipisahkan oleh karakter koma.

CONTOH PEMANGGILAN FUNGSI PHP

Berikut adalah format dasar pemanggilan, dan pengembalian nilai dari fungsi:

1). variabel_hasil_fungsi adalah variabel yang akan menampung hasil pemrosesan fungsi. Hasil dari sebuah fungsi bisa berupa string, angka, array bahkan sebua objek.

2). nama_fungsi adalah nama dari fungsi yang akan dipanggil

3). Argumen1, argumen2 adalah nilai inputan dari fungsi. Banyaknya argumen yang dibutuhkan, tergantung pada fungsi tersebut. Jika sebuah fungsi membutuhkan argumen 2 buah angka,  maka kita harus menginputnya sesuai dengan aturan tersebut, atau jika tidak, maka PHP akan mengeluarkan error.

CONTOH:

Dari contoh diatas, dapat kita pahami bahwa dengan function php ini kita dapat  membuat sendiri suatu perintah yang dapat kita panggil berkali-kali. Pada contoh diatas, saya membuat perintah dengan tampilkan_nama. Jadi isi dari perintah tampilkan_nama ini adalah “nama saya sahwa”. Sehingga ketika perintah tampilkan_nama dipanggil, maka akan ditampilkan ‘nama saya  sahwa’.

Untuk penulisan function PHP harus diawali dengan syntax function yang menjelaskan  bahwa yang kita buat adalah function, dan nama functionnya tidak boleh menggandung spasi, kemudian ditutup dengan tanda kurung pembuka dan tanda kurung penutup “()”. Isi dari perintah pada function terdapat didalam tanda kurung kurawal “{}”. Cara pemanggilan functionnya cukup mudah, kita hanya perlu memanggil nama dari functionnya dan memberikan tanda kurung buka dan kurung tutup “()”, seperti pada contoh diatas pada nomor 6.

BEBERAPA FUNGSI PADA PHP

1. Fungsi akar  kuadrat (sqrt())

Fungsi sqrt ini digunakan untuk menghitung akar kuadrat dari nilai argumen yang diinput. Contoh:

Dari contoh diatas, fungsi sqrt() akan menghitung akar kuadrat dari nilai argumen yang kita inputkan, seperti contohnya, saya menginputkan argumen 64.

Hasil dari fungsi sqrt(64), selanjutnya akan ditampung dalam variabel akar_kuadrat, yang kemudian menjadi output yang akan dihasilkan do browser.

2. Fungsi Pow()

Fungsi pow adalah fungsi pemangkatan  matematika bawaan PHP. Fungsi ini membutuhkan 2 argumen, argumen yang pertama adalah nilai awal yang akan dihitung, dan argumen yang kedua adalah niali pangkat. Contohnya pow(11,2) maka itu sama dengan 11 kuadrat. Contoh:

Perhatikan contoh diatas, hasil ouptut yang akan ditampilkan di browser adalah 121.

Dalam 2 contoh ditas, dapat kita lihat bahwa fungsi sqrt() dan pow() adalah sebuah fungsi matematika. Kedua fungsi ini hanya bisa memproses parameter dengan tipe angka (integer dan float). Jika kita memasukan parameter jenis  string, maka PHP yang dihasilkan akan error.

Perlu kita perhatikan juga bahwa jumlah dan urutan argumen harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh fungsi. Jika  sebuah fungsi hanya membutuhkan 1 argumen, maka kita tidak bisa menambahkan argumen kedua, kecuali ada argumen yang bersifat opsional (dapat diabaikan).

 

Tags

About The Author

Tineu Nursyifa 43
Ordinary
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel