Sejarah dan Perkembangan Lampu Senter LED

23 Jan 2017 16:17 7794 Hits 1 Comments
Senter LED merupakan salah satu sumber cahaya portable yang dilengkapi dengan satu set baterai. Senter LED dirancang khas terdiri dari sebuah lampu sebagai sumber cahaya dipasang ke dalam reflector parabolic atau bentuk lainnya. Senter LED lebih terang dan awet dibanding senter lampu pijar.

Senter LED merupakan salah satu sumber cahaya portable yang dilengkapi dengan satu set baterai. Biasanya sumber cahaya dari senter adalah sebuah lampu pijar yang kecil, bisa juga dari lampu pendar atau yang biasa disebut dengan lampu LED. Senter LED dirancang khas terdiri dari sebuah lampu sebagai sumber cahaya dipasang ke dalam reflector parabolic atau bentuk lainnya. Lensa transparan yang ada di bagian depan berguna untuk melindungi lampu sumber cahaya dari kerusakan

Sumber energi dari senter berasal dari satu set baterai berukuran tertentu, disertai sebuah sakelar kecil. Arus listrik yang dihasilkan baterai dikendalikan oleh sakelar kecil yang ditempatkan di antara baterai dan lampu. Senter merupakan sumber cahaya yang terfokus, digunakan sebagai alat pencahayaan di tempat yang gelap, untuk para montir atau mekanik, orang yang mengerjakan instalasi listrik, pekerja tambang, kegiatan berburu dan lain-lain. Senter juga dapat dipakai sebagai alat untuk menyampaikan kode morse dalam kegiatan komunikasi dipramuka.

Alat pencahayaan atau penerangan yang bisa dibawa kemana-mana (portable) senantiasa dicari serta dikembangkan dari masa ke masa sepanjang sejarah. Mulanya, orang hanya menggunakan obor atau lilin sebagai alat pencahayaan yang bisa dibawa kemana saja. Setelah itu digantikan dengan lentera, atau biasa disebut lampu minyak. Kemudian tiba ke abad 19 dimana listrik mulai dimanfaatkan sebagai penunjang alat pencahayaan. Tak lama setelah itu Thomas Alva Edison menciptakan sebuah lampu pijar yang dapat bekerja dengan aliran listrik.

Lampu senter tanpa LED mulai diperkenalkan, lalu diperdagangkan luas di tahun 1898 oleh perusahaan Conrad Hubert yang kemudian perusahaan tersebut ia beri nama Eveready. Ia melihat betapa besar potensi dan peluang bisnis ini lalu mempekerjakan seorang ilmuan berkebangsaan Inggris yang bernama David Misell yang sudah mematenkan penemuan lampu listrik portablenya tahun 1985 dan juga lampu sepeda pada tahun 1896. Setelah itu David Misell mulai mematenkan penemuan senter pada tanggal 10 januari 1989. Senter pertamanya ini masih berupa buatan tangan yang terdiri dari tabung-tabung serat dan kertas mentah dengan sebuah bohlam dan reflektor kuningan yang masih kasar. Hubert dan Misell kemudian menciptakan senter berbentuk tabung dan memberikannya kepada beberapa orang polisi di New York dan ternyata mendapat tanggapan yang positif. Hubert kemudian mendaftarkan hak paten untuk senternya pada tahun 1905. Senter tersebut berupa kemasan silindris berisikan satu set baterai dan lampu pijar serta dilengkapi sakelar on-off seperti halnya yang ada pada masa kini.

Hingga saat ini, senter sudah mengalami banyak inovasi dan perkembangan, dimana pada mulanya kemasan silindris senter terbuat dari bahan logam, kemudian saat industri plastik mulai berkembang, di ciptakanlah pula kemasan tabung senter yang terbuat dari plastik sehingga lebih ringan dan praktis. Senter juga dikembangkan menjadi berbentuk pulpen atau biasa disebut penlight. Senter ini berguna dalam keperluan medis. Senter penlight ini biasanya berisi satu set baterai AA atau AAA. Ada juga yang dirancang dengan sebuah tali karet agar bisa dipasang di kepala (headlamp) yang biasa digunakan untuk para pekerja tambang atau petugas instalasi listrik.

Baru saat mulai pertengahan tahun-an, seorang ilmuwan dari Jepang menciptakan dan memperkenalkan senter LED yang kemudian berhasil menggeser popularitas senter lampu pijar karena senter LED memiliki kekuatan cahaya yang lebih besar serta konsumsi energi yang lebih sedikit daripada senter lampu pijar biasa, sehingga senter LED lebih terang dan awet.

Tags

About The Author

Nabila Syakib 16
Novice
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel

From Nabila Syakib