4 Cara Jepang Membuat Smartphone ini Perlu Dicontoh Produsen Asal Negara Lain

29 Jun 2016 14:51 6778 Hits 2 Comments
Utamakan kualitas bukan harga dan nilai visual.

Mengangkat topik soal smartphone, seperti kita tahu bahwa sekarang ini industri smartphone dunia didominasi oleh dua negara yakni Korea dan China.

Dari sekian banyak smartphone yang diproduksi oleh banyak perusahaan dari kedua negara tersebut, hanya beberapa saja yang dapat memuaskan konsumennya, sehingga bisa dikatakan sebagian besar produk smartphone yang dibuat merupakan produk gagal.

Jepang, adalah salah satu negara pembuat smartphone yang kini mungkin terdominasi oleh kedua negara yang sudah disebutkan di atas dimana salah satunya dikarenakan harga smartphone yang mahal serta desain yang tidak begitu menarik perhatian.

Walaupun begitu, 4 hal di bawah ini patut dicontoh oleh China dan Korea dari Jepang, karena dengan apa yang ditulis di bawah ini, sebuah smartphone berkualitas yang dapat memuaskan konsumen akan dapat tercipta (terlepas dari harga dan desain tentunya).

 

1. Waterproof dan dust-proof

Sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa smartphone seperti Sony Xperia seri Z adalah seri smartphone yang memiliki resistansi terhadap air dan debu.

Selain meningkatkan “kelas” dari sebuah smartphone, teknologi anti air dan anti debu ini juga dapat membuat konsumen merasa bahwa smartphone miliknya adalah smartphone yang bisa diandalkan.

Bukti dari teknologi anti air dan anti debu ini sukses di pasaran adalah dengan kehadiran Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge buatan Samsung asal Korea.

 

2. Resolusi Full HD (1920 x 1080)

Mengikuti perkembangan zaman serta perkembangan pesat di industri smartphone, banyak vendor smartphone bersaing dengan saling meningkatkan spesifikasi serta kualitas dari smartphone buatan masing-masing.

Salah satu yang ditingkatkan tersebut adalah pada layarnya.

Jepang, adalah salah satu negara yang tidak mengikuti tren meningkatkan resolusi layar tersebut, padahal negara-negara lain sudah menggunakan teknologi layar 4K.

Masih tetap menggunakan layar full HD, smartphone yang dibuat di Jepang memang sengaja tidak menggunakan layar 4K karena selain menguras baterai lebih cepat, layar 4K juga tidak begitu terlihat bedanya ketika dilihat oleh mata manusia pada umumnya.

 

3. Tidak Mempermasalahkan Ukuran Smartphone

Banyak smartphone, khususnya smartphone-smartphone buatan China, memiliki desain yang tipis demi menarik minat para konsumen yang menginginkan sebuah smartphone yang berbeda daripada smartphone lainnya.

Ukuran yang tipis memang memiliki nilai estetika tersendiri, dan memang harus diakui nilai jualnya sangat tinggi.

Namun, nilai jual dari sebuah smartphone bukanlah dilihat dari desain saja. Jepang salah satunya, yang memiliki pendirian tetap bahwa nilai jual dari sebuah smartphone itu ada pada kapasitas baterainya yang besar daripada ukuran smartphonenya.

 

4. Waktu Pengisian Daya Baterai

Banyak smartphone sekarang ini memiliki daya baterai dengan kapasitas yang luar biasa besar (mencapai 4000++ mAh). Tapi tahukah Anda, baterai dengan kapasitas besar tapi memiliki waktu charging yang lama bisa dikatakan “sama saja bohong.”

Oleh karena itu, vendor-vendor smartphone di Jepang pada umumnya lebih memprioritaskan waktu charging yang cepat. Oleh karena itu, jarang dari kita melihat smartphone buatan Jepang memiliki baterai dengan kapasitas di atas 4000 mAh.

Kesuksesan dari prioritas waktu charging ini banyak ditemukan pada smartphone dengan teknologi quick charging yang biasanya ada pada smartphone menengah ke atas.

 

Tags

About The Author

Buricak Burinyai 68
Expert

Buricak Burinyai

Seorang warga Bandung yang cinta Bandung, teknologi dan mantannya
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel