Gerhana Matahari yang akan jatuh pada tanggal 9 Maret 2016 mendatang yang juga sekaligus dibarengi oleh hari raya umat Hindu bernama Nyepi memang beberapa hari ini ramai diberitakan di berbagai media massa.
Namun yang terpenting bagi saya itu pada tanggal 9 Maret itu adalah tanggal MERAH!
Berbicara soal gerhana matahari, saya yakin para pembaca Plimbi sudah tahu bahwa gerhana Matahari adalah suatu fenomena alam dimana posisi bulan berada tepat diantara planet Bumi dan Matahari sehingga cahaya dari Matahari terhalang oleh bulan.
Sayangnya, pada tanggal 9 Maret 2016 mendatang, gerhana Matahari total hanya akan dapat disaksikan di 11 Provinsi di Indonesia saja yaitu Bengkulu, Palembang, Jambi, Bangka Belitung, Palangkaraya, Sampit, Balikpapan, Kalimantan Barat, Palu, Poso, Luwuk, Sulawesi Barat, Ternate dan Halmahera.
Sedangkan di provinsi lainnya seperti jawa barat, Anda hanya akan dapat menyaksikannya sekitar 50 hingga 60 persennya saja seperti apa yang dikutip oleh BBCNews.
Gerhana Matahari mungkin saat ini dapat dijelaskan secara ilmiah sehingga orang tahu bahwa seperti inilah gerhana Matahari sebenarnya. Namun dibalik penjelasan ilmiah tersebut, masih saja ada orang-orang yang percaya mitos seputar gerhana Matahari seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
Â
1. Akhir dari Dunia, Proses Matahari sedang Dimakan
Di berbagai negara, masih banyak yang percaya bahwa fenomena gerhana Matahari adalah saat dimana Matahari sedang dimakan oleh sesuatu.
Contohnya di Vietnam banyak yang percaya bahwa gerhana Matahari itu adalah suatu waktu dimana katak raksasa memakan Matahari. Kemudian di China, yang percaya bahwa Matahari sedang dimakan naga yang kelaparan. Selain itu ada juga di Eropa, dimana suku Vikings menyalahkan serigala karena memakan Matahari.
Â
2. Matahari Dicuri
Sebuah cerita rakyat di Korea menyatakan bahwa proses terjadinya gerhana matahari itu adalah suatu proses dimana Matahari sedang dicuri oleh anjing-anjing mistis.
Â
3. Simbol dari Kemarahan dan Peringatan
Ketika Matahari terlihat seperti bulan saat Gerhana Matahari, orang-orang di zaman Yunani kuno percaya bahwa gerhana Matahari adalah sebuah pertanda bahwa para Dewa sedang marah. Pertanda itu juga dipercaya bahwa para dewa yang marah siap-siap untuk melampiaskannya lewat bencana dan malapetaka bagi para makhluk di Bumi.