10 Kebiasaan di Jepang yang Mungkin Bagi Kita Aneh

9 Nov 2015 15:05 6378 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Jangan kaget ketika di Jepang Anda menemukan hal ini.

Ketika Anda berkunjung ke luar negeri untuk pertama kalinya, berbagai kejutan sudah menunggu Anda terlepas dari seberapa siap Anda.

Misalnya Anda berkunjung ke Jepang untuk pertama kalinya dengan tujuan berwisata ataupun bekerja disana. Ketika Anda mulai mengeksplorasi negara tersebut, pasti Anda akan menemukan banyak kejutan yaitu perbedaan kultur atau kebiasaan yang mungkin bertolak belakang dengan kultur atau kebiasaan di Indonesia.

Inilah 10 hal yang bagi orang Jepang adalah hal umum yang setiap harinya sudah menjadi kebiasaan masyarakat Jepang, tapi bagi turis asing hal tersebut mungkin adalah hal yang aneh atau tidak sopan.

 

1. Barang Hilang

Hal terburuk dan paling menakutkan ketika Anda bepergian ke luar negeri adalah kehilangan barang bawaan Anda.

Namun jika negara yang Anda kunjungi tersebut adalah Jepang, Anda mungkin dapat bernapas dengan lega, karena kemungkinan barang Anda untuk kembali sangat besar. Barang seperti dompet, payung, dan berbagai barang lainnya yang jatuh di stasion dapat Anda tanyakan ke petugas stasion setempat.

Dan jika hilangnya diluar stasion kereta api, Anda dapat tanyakan pada pos polisi terdekat.

 

2. Mengantri

Jika di Indonesia menyerobot antrian adalah hal yang sudah menjadi kebiasaan, di Jepang malah sebaliknya. Mengantri bagi mereka merupakan sebuah kewajiban dan kebiasaan yang sudah rutin dilakukan setiap harinya.

Baik di restoran, di bioskop atau bahkan di bazaar, Anda akan temukan hal ini.

 

3. Menemukan Tempat untuk Duduk

Terkadang, setelah berjalan-jalan seharian kita akan merasa lelah. Jika di Indonesia kita dapat menemukan tempat untuk duduk dimana saja (bahkan trotoar saja bisa jadi tempat duduk), berbeda ceritanya dengan di Jepang.

Disana menemukan kursi taman untuk duduk sangatlah sulit, bahkan jika Anda mencoba untuk duduk di trotoar pun Anda akan mendapat banyak pandangan mata dari orang-orang yang lewat. Hal ini tentunya akan membuat Anda malu.

Jalan satu-satunya untuk mencari tempat duduk adalah dengan mengunjungi restoran atau kafe terdekat.

 

4. Porsi Makanan

Jika porsi nasi pada nasi padang di Indonesia adalah dua centong nasi. Berbeda ceritanya jika Anda berkunjung ke Jepang. Disana, porsi nasi yang diberikan baik jika Anda makan di restoran ataupun makan malam di rumah kolega dapat dibilang sangat sedikit.

Mungkin bisa disamakan dengan porsi nasi yang didapatkan dari restoran cepat saji seperti McD atau KFC.

 

5. Harga Buah-Buahan

Jangan kaget ketika Anda berkunjung ke supermarket dan melihat ada buah-buahan dengan harga di atas 10,000 yen atau sekitar 1,1 juta rupiah. Buah-buahan dengan harga ini biasanya digunakan untuk buah-buahan yang secara fisik sangat cantik dan menarik mata.

 

6. Barang Tanpa Penjaga

Ketika Anda mengunjungi sebuah kafe atau restoran, mungkin Anda akan kaget ketika melihat iPhone 6 atau MacBook Pro tergeletak begitu saja di meja tanpa ada yang menjaga. Mungkin jika di Indonesia, dalam hitungan menit barang-barang elektronik tersebut sudah hilang.

Tapi, hal tersebut sudah umum setiap harinya. Alasannya, Jepang adalah negara dengan tingkat kriminalitas terkecil di dunia, sehingga kemungkinan untuk barang-barang tersebut dicuri orang sangatlah kecil.

 

7. Sampah dan Pengurutannya

Jepang adalah negara yang nyaman. Hal ini dibuktikan dengan dapat ditemukannya tempat untuk membeli minum (Vending Machine) di setiap penjuru Jepang ataupun mini market setiap 10 menit berjalan.

Namun, sampah bekas makanan atau minuman dari apa yang Anda makan mungkin jadi sebuah masalah. Ini karena sampah tersebut tidak dapat Anda buang sembarangan seperti di Indonesia tanpa terkena sanksi.

Contohnya Anda punya sampah kaleng minuman. Walaupun Anda menemukan tempat sampah di dekat tempat Anda berdiri, Anda harus terlebih dahulu membaca tulisan di tempat Sampah tersebut. Karena tempat sampah untuk kaleng biasanya bertuliskan “Kan” dalam bahasa Jepang.

Jika Anda salah membuang sampah tersebut dan terlihat orang lain apalagi pihak berwajib, Anda akan mendapatkan peringatan dari pihak berwajib tersebut dan Anda akan disuruh untuk mengambil sampah tersebut untuk kemudian membuangnya ke tempat yang benar-benar dikhususkan untuk sampah kaleng.

 

8. Sento dan Onsen

Sento (tempat mandi umum) dan Onsen (kolam pemandian air panas) adalah sebuah budaya asli Jepang yang sudah turun-temurun dari zaman kekaisaran dulu.

Keduanya adalah tempat pemandian umum yang perbedaannya hanya ada pada segi harga saja. Namun, bagi mereka yang baru pertama kali mengunjungi kedua tempat tersebut mungkin akan merasa kaget.

Hal ini dikarenakan mereka harus mandi bertelanjang dalam satu ruangan yang tentunya dibedakan oleh jenis kelamin. Bagi mereka yang pertama kali mencobanya, mungkin selain rasa kaget ada juga rasa malu.

Ketika mulai mandi juga ada tradisi yang harus diikuti dimana ketika pertama kali masuk ke tempat pemandian, Anda harus mencuci badan Anda terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan masuk ke dalam bak mandi atau kolam besar untuk menikmati kehangatan airnya.

Setelah selesai berendam, Anda juga diharuskan untuk mencuci badan Anda lagi. Itulah alasannya kenapa banyak orang Jepang kalau mandi itu lama, apalagi mandi di tempat pemandian umum atau pemandian air panas.

Sebagai catatan, bagi Anda yang memilik tattoo di tubuh Anda, tempat pemandian umum atau kolam pemandian air panas melarang bagi mereka yang bertattoo untuk masuk ke dalamnya.

 

9. Toilet

Jika di Indonesia Anda mengenal toilet duduk, maka di Jepang juga ada toilet duduk dengan teknologi yang berbeda.

Selain tombol “Flush” yang fungsinya untuk menyiram toilet tersebut, toilet di Jepang memiliki tombol-tombol lain yang digunakan untuk menyiram bagian bawah tubuh Anda. Selain itu, dudukan toiletnya pun memiliki suhu tersendiri sehingga Anda akan merasa hangat ketika duduk di toilet tersebut.

 

10. Menyeruput Ketika Makan

Adalah sebuah kebiasaan lain dari masyarakat Jepang yang mungkin akan lebih sering dijumpai ketika Anda berkunjung ke kedai ramen. Di Indonesia hal tersebut dapat berarti tidak sopan. Tapi di Jepang, hal tersebut adalah sebuah kebiasaan yang memperlihatkan bahwa Anda menikmati makanan yang sedang Anda santap.

[FM]

Tags Jepang

About The Author

Fahd M. 80
Professional

Fahd M.

Saya suka menulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, khususnya gadget dan komputer. Selain itu saya juga suka hal-hal yang berkaitan dengan Jepang.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel