Facebook, siapa yang tidak kenal media sosial yang satu ini?
Muncul sebuah kabar yang cukup mengejutkan dari media sosial nomor satu di dunia ini. Kabar ini memberitakan bahwa mulai hari Jumat ini Facebook akan menambah respon, atau ikon selain tanda "Like" saja.
Dilansir oleh Cnet, perwakilan dari Facebook mengungkapkan bahwa akan tersedia fitur selain "Like"Â yang akan ditambahkan pada Facebook yang meliputi berbagai reaksi, seperti ikon untuk menyatakan cinta, tertawa, berbahagia, ekspresi kagum atau kaget, sedih dan marah.
Untuk menambah suatu reaksi selain “Like†pengguna atau tester pada smartphone harus menyentuh tombol “Like†dan menahannya dalam waktu tertentu hingga nanti muncul layar ekspresi atau reaksi berwarna-warni yang dapat dipilih.
Sedangkan bagi pengguna perangkat komputer, mereka akan dapat menggunakannya hanya dengan menyorot kursor mouse ke pilihan tertentu dan menunggu jendela kecil yang berisi ikon-ikon baru muncul.
Yang menjadi kabar buruknya, opsi atau pilihan untuk menambahkan ekspresi lain selain ‘Like’ ini tidak akan langsung diimplementasikan untuk semua pengguna Facebook. Pengujian yang dilakukan Facebook tersebut hanya akan dilakukan di Irlandia dan Spanyol.
Dengan kata lain, kita yang di Indonesia belum dapat menikmati fitur tersebut.
Sekilas, terlihat bahwa perubahan yang dilakukan Facebook ini terkesan dangkal dan tidak begitu membuat para pengguna Facebook bahagia atau sampai menunggu-nunggu kehadirannya. Namun bagi Facebook, perubahan ini sangatlah mendalam.
Pasalnya, ikon atau tombol “Like†yang menjadi ikon dari Facebook sudah lama hadir di tengah-tengah kita dan bahkan sudah menjadi trademark Facebook sendiri. Contohnya, di pusat Facebook di California, tepatnya di salah satu taman Facebook yang bernama Menlo Park, sebuah ikon “Like†Facebook ada disana untuk menyambut kedatangan para pengunjung.
Penambahan ikon selain “Like†sendiri adalah akibat permintaan pasar dimana banyak ekspresi yang ingin para pengguna Facebook ungkapkan selain menggunakan “Likeâ€.
Contohnya saja seperti status yang isinya memang tidak seharusnya di-like seperti seseorang yang sedang posting tentang keadaannya yang memprihatinkan atau kematian dari seseorang.
Facebook telah bertahun-tahun lamanya menolak penambahan tombol “Dislike†dari jutaan penggunanya. Dan sekarang, dengan penambahan tombol yang isinya adalah berbagai ekspresi atau reaksi, Facebook mencoba untuk menghindari alur mainstream dimana “vote up†dan “vote down†adalah ekspresi utama yang dapat diberikan pada forum atau situs-situs ternama seperti YouTube, Reddit dan lain-lain.
Hal lain yang sebenarnya ingin Facebook hindari dari penolakan keberadaan tombol “dislike†sendiri adalah tentang kemunculan banyaknya reaksi negatif pada suatu postingan atau komentar tanpa adanya diskusi mendalam tentang topik yang di “like†atau di “dislike†tersebut.
Menurut CEO Facebook sendiri, Mark Zuckerberg, keberadaan tombol reaksi selain “Like†ini adalah sebagai wujud dari dukungan Facebook untuk para penggunanya agar mereka dapat lebih ekspresif dalam mengungkapkan perasaannya. [FM]
Â