Mudik dengan membawa kendaraan sendiri, terutama mobil, tentu akan sanagat mengasyikan. Karena sepanjang perjalanan, kita bisa tetap bersama-sama dengan keluarga atau orang-orang yang kita cintai.
Tapi jauhnya jarak yang harus ditempuh, serta kondisi jalan yang macet terkadang membuat kita, terutama sang sopir, harus ekstra waspada dan hati-hati, agar tetap aman selama dalam perjalanan danm selamat selamat sampai tujuan.
Pebalap nasional, sekaligus pendiri lembaga pelatihan keamanan berkendara Rifat Drive Labs, Rifat Sungkar, berbagi kiat (tips) untuk para pemudik yang akan melakoni perjalanan mudik menggunakan mobil pribadi.
Menurut Rifat, sebagian besar pengemudi mobil cenderung mencari posisi nyaman kala berkendara, padahal posisi ini belum tentu posisi aman, malah mungkin meningkatkan risiko hal-hal yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu dalam menentukan posisi berkendara ada tiga hal yang harus diperoleh, yakni komunikasi, kenyamanan dan kontrol, dengan memperhatikan posisi duduk, tangan serta kaki.
Posisi Duduk
Untuk posisi duduk, Rifat menuturkan setelah pengemudi mendudukkan diri di bangku pengemudi, segera atur jarak kaki dengan pedal dengan memperhatikan kaki menjangkau pedal kopling sepenuhnya untuk mobil bertransmisi manual dan menginjak pedal rem sepenuhnya untuk mobil bertransmisi otomatis.
Kemudian, atur posisi sandaran punggung dengan meletakkan salah satu tangan di titik tengah roda kemudi atau titik jam 12 dengan tangan yang lurus.
Lantas sandaran diatur agar menempel rata pada punggung pengemudi dari pinggul hingga pundak serta memastikan menjadi titik terjauh di roda kemudi yang harus bisa dicapai pengemudi. Setelah itu apabila ada pengatur ketinggian jok, harus diatur agar pengemudi memperoleh pandangan visual maksimum saat berkemudi.
Lalu, atur pula ketinggian penahan kepala sesuai postur, mengenakan sabuk pengaman secara benar, memastikan posisi kaca spion mendukung serta pastikan apabila ingin menyalakan sistem hiburan audio agar dilakukan sebelum perjalanan berlangsung.
Posisi Tangan Pada Kemudi Harus Sejajar
Selanjutnya, untuk posisi tangan di roda kemudi, yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan analogi jarum jam. Untuk posisi ini sebaiknya tangan (kiri) berada pada posisi jarum jam 9, sementara tangan kiri berada pada posisi jarum jam 3. Atau bisa juga menggunakan posisi jarum jam pada angka 10 dan 2. Tapi dari kedua posisi tersebut, yang terbaik adalah posisi 9-3, karena tuas-tuas kendali berada di area ini.
Ada beberapa hal yang sangat tidak dianjurkan kala mengemudi, yakni hanya meletakkan satu tangan di roda kemudi, tangan di arah dalam roda kemudi, atau kedua tangan berkumpul di satu titik roda kemudi.
Posisi Kaki
Untuk posisi kaki kiri, jika yang digunakan mobil dengan transmisi manual, sangat disarankan agar pada saat mengemudi dan ketika kendaraan sedang melaju, tempatkan kaki kiri pada posisi bebas, bukan menempel pada pedal kopling, kecuali pada saat dibutuhkan.
Sementara pengemudi mobil bertransmisi otomatis, kaki kiri harus berada dalam posisi bebas dan tidak boleh menginjak apa pun. Karena untuk mesin transmisi otomatis ini yang digunakan hanyalah kaki kanan.
Posisi kaki kanan yang baik saat mengemudi adalah berada tegak lurus di pedal rem dan miring ke kanan saat perlu menginjak pedal gas. Selain itu, sepanjang mengemudikan mobil tumit kaki kanan juga harus menempel di lantai mobil dan tidak bergeser sedikit pun meski saat menginjak pedal gas. (**/red)