Enam Cara Membaca Pikiran Orang Ini Akan Membuat Anda Kagum

26 May 2014 14:30 7104 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Saat ini para peneliti telah fasih mengenai struktur fisik dan kerja kimia otak, mereka telah menjawab sebuah pertanyaan besar. Apa tujuan kita? Apa yang menyebabkan beberapa orang menjadi psikopat? Terlihat seperti apa mimpi orang?

NSA mungkin dapat mengawasi semua komunikasi kita, tapi setidaknya pikiran kita aman kan? Itu mungkin tidak akan menjadi masalah lagi untuk beberapa waktu ke depan, karena ilmuwan sudah mampu mempelajari dasar cara membaca pikiran orang. Para peneliti saat ini sudah menggunakan peralatan yang canggih seperti CT scan dan MRI.

Saat ini para peneliti telah fasih mengenai struktur fisik dan kerja kimia otak, mereka telah menjawab sebuah pertanyaan besar. Apa tujuan kita? Apa yang menyebabkan beberapa orang menjadi psikopat? Terlihat seperti apa mimpi orang?

Untuk melakukan cara membaca pikiran orang ini, peneliti perlu mengamati aksi otak, sesuatu yang bisa mereka lakukan dengan functional MRI (fMRI), yang mengukur aktivitas otak dengan mengambil sifat magnetik dari hemoglobin. Para ilmuwan telah membuat beberapa terobosan mengejutkan dalam mereproduksi pikiran kita pada layar dan menggali apa yang memotivasi kita untuk melakukan sesuatu.

 

Bermimpi

Siapa di antara kita yang tidak pernah bermipi? Pasti kita semua pernah bermimpi. Bagi anda yang sudah menonton film yang dibintangi oleh Leonardo Di Caprio, Inception, pasti anda ingat bagaimana mereka menanamkan ide kepada seseorang melalui mimpi. Ini belum sampai ke level Inception, tapi Yukiyasu Kamitani dan timnya di ATR Computational Neuroscience Laboratories di Kyoto, Jepang, telah mampu memasuki area mimpi subjek penelitian.

Subjek yang mengantuk dimasukkan ke mesin fMRI. Setelah terbangun, kemudian mereka melaporkan apa yang telah mereka impikan. Database dibuat dari informasi tersebut dan menggunakan algoritma dan dekoder citra visual, ilmuwan mampu mengidentifikasi apa yang dimimpikan oleh subjek di scan berikutnya.

 

Imajinasi

Imajinasi bisa membawa kita membayangkan hal-hal yang di luar pemikiran normal. Mungkin saja saat ini anda sedang membayangkan membangun istana di atas awan, atau berada di suatu negeri antah berantah yang semua penduduknya adalah bangsa liliput. Imajinasi adalah fungsi otak yang sangat aktif selama masa kanak-kanak, juga saat anda sedang mempelajari alfabet.

Para peneliti di Radboud University Nijmegen di Belanda menempatkan keduanya bersama-sama. Mereka meminta peserta penelitian membayangkan bentuk huruf dan mencatat pola yang dibuat oleh otak ketika mereka melakukannya. Menggunakan informasi dan sebuah algoritma yang menerjemahkannya ke dalam piksel, mereka mampu merekonstruksi gambar sebenarnya yang dilihat peserta.

 

Baca juga :

               5 Fitur Rahasia OnePlus 3 yang Belum Diketahui Banyak Orang

               Update Besar telah Tiba untuk Tablet Nvidia Shield K1

 

Tujuan

Pra-pemikiran ditangkap menggunakan fMRI oleh John-Dylan Haynes dari Max Planck Institute for Human Cognitive and Brain Science di Jerman dan tim yang dipimpinnya dari University College London dan Oxford University. Para peneliti memberi subjek pilihan tindakan dan dengan mempelajari pola aktivitas prefrontal korteks sebelum mereka mengambil tindakan yang mampu memecahkan kode apa yang ingin mereka lakukan.

 

Kesalahan

Anda tidak bisa berbohong. Atau, setidaknya, di masa depan anda tidak mungkin bisa berbohong. Ada beberapa perusahaan pemasaran menggunakan fMRI sebagai pendeteksi kebohongan yang dapat mengukur niat, pengetahuan, dan penipuan dengan tingkat akurasi 90 persen. Seperti tes poligraf, namun masih terdapat kelemahan. Seseorang yang berpikir melakukan kejahatan bisa di atasi dengan melibatkan fMRI.

 

Berbelanja

Pemasaran adalah pencarian tanpa akhir tentang apa yang diinginkan oleh konsumen. Dari kuisioner dan focus group untuk mencicipi rasa, banyak usaha yang dilakukan untuk mendapatkan target pemasaran. Tapi semua itu didasarkan pada laporan mandiri. Sampai akhirnya fMRI membuka kemungkinan melihat bagaimana konsumen benar-benar bereaksi terhadap produk.

Neurosense meminta konsumen mengungkapkan pikiran mereka tanpa mengucapkan sepatah kata. Perusahaan menggunakan fMRI untuk menilai apa yang dirasakan mereka tentang produk, kemasan, iklan, bahkan bau. Bayangkan, jika teknologi ini sudah maksimal, maka perusahaan-perusahaan akan dapat dengan mudah mengetahui apa saja yang kurang dari produk yang dijualnya, sehingga dapat memperbaiki kekurangan tersebut.

 

Ingatan

Kita sering melihat bagaimana polisi merekonstruksi wajah seorang pelaku kejahatan, berdasarkan ciri-ciri yang digambarkan oleh saksi. Mengingat wajah kadang-kadang bisa menjadi hal yang sulit. Jadi coba anda pikirkan tentang bagaimana sulitnya para ilmuwan di Yale merekonstruksi wajah hanya dari kenangan. Setelah menunjukkan berbagai gambar wajah kepada subjek dan memetakan aktivitas otak mereka saat mereka melihat gambar tersebut, para ilmuwan membuat database. Kemudian mereka menunjukkan wajah baru kepada subjek dan mampu membuatnya hanya melalui aktivitas otak. [RIC]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel