Stephen Hawking Sebut Teori Black Hole Miliknya adalah Kesalahan Terbesar

19 Feb 2014 06:00 24996 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Fenomena Lubang hitam atau Black hole masih menjadi perdebatan yang seru diantara para ilmuwan. Black hole yang dianggap sebagai pemegang rahasia semesta alam pun sering dikait-kaitkan dengan perjalanan lintas waktu. Yang lebih heboh lagi kala Black hole diungkap sebagai pemicu kiamat. Teori Black Hole sendiri merupakan fenomena alam tata surya yang sudah dikemukakan oleh ilmuwan.

Fenomena Lubang hitam atau Black hole masih menjadi perdebatan yang seru diantara para ilmuwan. Black hole yang dianggap sebagai pemegang rahasia semesta alam pun sering dikait-kaitkan dengan perjalanan lintas waktu. Yang lebih heboh lagi kala Black hole diungkap sebagai pemicu kiamat. Teori Black Hole sendiri merupakan fenomena alam tata surya yang sudah dikemukakan oleh ilmuwan. Dan banyak orang juga mempercayainya akan teori ini. Teori adanya Black Hole pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Istilah Black Hole atau lubang hitam mulai populer ketika John Archibald Wheeler menggunakannya pada ceramah-ceramahnya pada tahun 1967. Walaupun ia dianggap luas sebagai pencetus pertama istilah ini, namun ia selalu menampik dengan pernyataan bahwa ia bukanlah penemu istilah ini.

Beberapa studi mengungkap bahwa Teori Black Hole sebenarnya berasal dari kematian sebuah bintang yang lebih massif dari pada Matahari. Karena itulah Black hole disebut memiliki pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Namun, semua perdebatan mengenai Black hole dimentahkan oleh Stephen Hawking. Baru-baru ini, fisikawan teoritis terkemuka tersebut mengungkapkan bahwa Black hole sebenarnya tidak ada.

Hawking menyoroti mengenai paradoksk rumit yang berhubungan dengan teori lubang hitam dalam ilmu fisika. Terutama perdebatan panjang mengenai dua ide dasar fisika mengenai alam semesta : teori relativitas umum Albert Einstein dan dinamika kuantum. Disebut juga oleh Hawking bahwa lingkungan ekstrem di dalam dan di sekitar lubang hitam cocok sebagai 'arena pertarungan' dua teori. Ia pun menyoroti mengenai menyoroti soal cakrawala peristiwa (event horizon) lubang hitam. Tentang batas yang menjadi unsur utama dalam sebuah Teori Black Hole. "Tidak adanya cakrawala peristiwa berarti bahwa tidak ada lubang hitam," tulis Hawking dalam makalah terbarunya, "Information Preservation and Weather Forecasting for Black Holes", seperti dilansir dari situs sains SPACE.com, Senin (27/1/2014). Cakrawala peristiwa atau Event Horizon merupakan batas dari lubang hitam. Benda langit apapun, baik bintang, gas, atau bahkan cahaya maka tak akan dapat lepas dari Event horizon. Ibarat pintu, sekali melewatinya, tak ada kesempatan untuk kembali.

 

Baca juga :

               5 Fakta Menarik Tentang Black Hole

               Meizu m3 Note, harga hampir sama dengan Xiomi redmi note 3

 

Dipublikasikan dalam New Scientist, Hawking menyebut bahwa ketika lubang hitam mati, maka segala yang ada padanya maka akan ikut lenyap. Penulis buku A Brief History of Time ini pun berpendapat bahwa apapun yang terjebak oleh gravitasi black hole maka tak akan dapat kembali ditelusuri. Namun pada akhirnya Hawking meralat pernyataan tersebut, dan mengatakan bahwa hal tersebut “kesalahan terbesar”. Kemungkinan bahwa beberapa hal dapat lolos dari lubang hitam masihlah ada. Pasalnya, lubang hitam memiliki permukaan yang bisa membuat cahaya terperangkap, namun, bentuknya yang bervariasi membuat cahaya mungkin lolos darinya.

Hawking pun memperkenalkan ide baru mengenai cakrawala jelas atau "apparent horizon" yang serupa dengan “area abu-abu” dalam fisika ekstrem. Apparent horizon tidak akan melanggar baik prinsip relativitas umum atau dinamika kuantum -- dua teori fundamental alam semesta yang saling bertentangan. "Jadi, seperti prakiraan cuaca di Bumi, informasi akan hilang secara efektif, meskipun tidak akan ada kehilangan unitarity-nya , " tulis Hawking. Pernyataan Hawking walau mengejutkan namun dapat diterima oleh para ilmuwan. "Gambaran Hawking terdengar masuk akal," kata Don Page, seorang ahli fisika dan ahli Teori Black Hole dari University of Alberta di Edmonton, Kanada, kepada jurnal Nature. "Anda bisa bilang sangat radikal (Hawking) mengusulkan bahwa cakrawala peristiwa tidak ada. Tapi ini adalah kondisi yang sangat kuantum, dan ada ambiguitas tentang ruang dan waktu alam semesta, apalagi menentukan apakah ada daerah tertentu dapat disebut sebagai cakrawala peristiwa." Namun hal tersebut tak membuat para astronot dapat segera masuk dan melakukan penyelidikan mengenai lubang hitam secara langsung. "Setiap informasi atau objek lolos sebuah lubang hitam dalam skenario ini (cakrawala jelas) akan 'sangat kacau'," kata Hawking sendiri. [HMD]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel