Mengenal Cara Kerja Baterai dan Berbagai Macam Bahan Kimia di Dalamnya

19 Jan 2014 10:00 82027 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Baterai atau biasa disebut batu baterai menjadi alat listrik kimiawi penting yang mampu menyimpan energi berguna dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik.

Umumnya kebanyakan orang mengetahui bahwa bahan kimia pembuat baterai adalah karbon dan seng. Namun sebenarnya ada cukup banyak bahan kimia yang melengkapi pembuatan baterai, baik itu baterai sekali pakai maupun baterai isi ulang (rechargeable). Cara kerja baterai tersebut pada dasarnya memiliki sifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Hanya saja perbedaannya adalah pada reaksi kimia pada baterai primer yang tidak mampu berbalik. Pada baterai isi ulang mampu memberikan reaksi kimia yang berbalik. Bahkan saat ini ada jenis baterai isi ulang yang cukup populer digunakan, yakni baterai ion litium dimana pada baterai ini memiliki ion litium (logam alkali) yang bergerak dari elektroda negatif menuju kepada elektroda positif saat dilepaskan, kemudian akan kembali saat diisi ulang. Kelebihan baterai jenis ion litium bisa Anda lihat pada artikel Plimbi ini.

Lalu apa saja sebenarnya bahan kimia pembuat baterai, baik primer maupun isi ulang, dari kategori cell seperti wet cell, dry cell, molten salt, reserve dan lain-lain?

Karbon
Mungkin ini adalah bahan kimia yang paling banyak diketahui dalam baterai. Dibentuk sebagai batang karbon atau sering disebut zat arang. Batang karbon sering kali dipakai sebagai elektroda positif pada baterai atau anode.

Seng
Seng disebut Zink atau Timah sari, ini adalah logam yang aslinya berwarna putih kebiruan, berkilau, serta memiliki sifat diamagnetik. Berbeda dengan batang karbon, Seng sendiri pada baterai difungsikan sebagai katode atau kutub negatif. Selain pada baterai, Seng juga merupakan zat mineral esensial yang cukup penting bagi tubuh manusia.

Air raksa
Air raksa atau mercury memang umum digunakan untuk pembuatan termometer maupun barometer. Namun juga menjadi salah satu bahan kimia pembuat baterai. Air raksa sendiri secara ilmiah digolongkan sebagai unsur kimia yang berada pada tabel periodik dengan simbol Hg serta nomor atom 80.

Litium
Litium sering dikaitkan dengan baterai jenis ion litium. Ini merupakan logam alkali yang memiliki warna putih perak. Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, Litium banyak digunakan pada peralatan elektronik modern seperti HP, kamera dan komputer jinjing. Bahkan sedang dikembangkan untuk menggunakan baterai litium pada kendaraan listrik. Untuk barang-barang elektronik portable umumnya menggunakan Baterai ion Litium berbasis litium kobalt oksida (LCO) yang dianggap mempunyai kepadatan energi tinggi.

 

Baca juga :

                Kembalinya Custom ROM Paranoid Android dengan Perilisan Terbarunya

                Lenovo Yoga 900s, Laptop 12. 5 inch yang super tipis

 

Belerang
Belerang atau biasa disebut sulfur menjadi bahan kimia yang masuk dalam daftar bahan kimia pembuat baterai. Belerang adalah unsur bukan logam yang tidak berasa dan bentuk aslinya seperti sebuah zat padat kristalin berwarna kuning. Selain digunakan pada pembuatan baterai, belerang sering digunakan pada pembuatan bubuk mesiu, korek api, insektisida, serta fungisida.

Antimon
Berikutnya adalah Antimon, yakni sebuah unsur kimia yang masuk dalam tabel periodik dan memiliki lambang Sb serta nomor atom 51. Antimon dianggap memiliki daya hantar listrik (konduktivitas) serta panas yang cukup lemah. Ciri khasnya adalah menyublim pada suhu yang endah. Meski demikian, unsur kimia ini banyak dimanfaatkan dalam produksi industri semikonduktor, produksi diode maupun detektor infra merah. Dan tentunya Antimon masuk sebagai daftar penguat baterai.

Timbal
Timbal merupakan salah satu bahan kimia yang sangat berbahaya bagi manusia dengan sifat tokstik-nya. Berasal dari kerak bumi, Timbal yang memiliki unsur Pb sering kali digunakan pada bidang industri modern sebagai bahan pembuatan baterai, pipa air tahan korosi, cat maupun sebagai campuran bahan bakar bensin tetraetil.

Hidrida
Hidrida sendiri merupakan sebutan bagi ion negatif hidrogen. Saat ini beberapa macam hidrida logam sedang diteliti serta dikaji untuk digunakan sebagai penyimpan hidrogen pada sel bahan bakar mobil listrik maupun dalam baterai. Alhasil saat ini ada nikel hidrida yang sudah digunakan dalam baterai NiMH.

Perak
Perak bukan hanya sebagai bahan pembuat perhiasan maupun medali saja. Perak juga masuk dalam bahan kimia pembuat baterai, karena memiliki konduktivitas listrik serta panas tertinggi dibanding logam lainnya.

Kesimpulan

Itulah sekilas mengenai cara kerja baterai. Selain berbagai bahan di atas, masih ada berbagai bahan kimia pembuat baterai lain seperti Kadmium, Kobalt, Mangan, Nitrogliserin, dan lain-lain. [ALX]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel