Bagi Anda para pencinta fenomena luar angkasa, maka ini merupakan kabar baik bagi Anda. Karena pada bulan November ini akan terjadi setidaknya ada lima fenomena luar angkasa yang patut untuk dinanti dan disaksikan. Kejadian di atas langit bumi ini selalu menarik perhatian khlayak ramai pada umumya, karena selain pemandangannya yang indah, fenomena luar angkasa ini sangat jarang, dan sangat lama rentang waktunya seperti beberapa puluh bakan beberapa ratus tahun sekali, bahkan hingga ribuan tahun sekali.
Meskipun sebagian fenomena luar angkasa yang akan Plimbi ulas di bawah ini tidak terlihat di langit Indonesia, namun tak ada salahnya untuk mengetahui apa saja yang terjadi di langit bumi pada bulan November ini.
Lunar Trio
Lunar Trio ini sebenarnya telah dimulai pada akhir bulan Oktober 2013 pada hari Selasa di pagi hari, di tanggal 29, bulan akan membentuk pola segitiga yang mana bulan akan berkolaborasi dengan planet lain yang diantaranya adalah Mars, dan bintang Regulus serta dari konstelasi Leo. Penampakan dari ketiganya pun akan terlihat seperti tiga benda langit yang membentuk segitiga sama sisi dengan warna-warna menarik. Bulan akan berwarna kekuningan, planet Mars akan berwarna merah, dan bintang Regulus akan berwarna biru keputihan.
Komet ISON C/2012 S1
Pada bulan November ini merupakan fenomena luar angkasa yang istimewa, sebab komet ISON C/2012 S-1 untuk pertama kalinya akan terlihat di langit pada dini hari atau subuh yang mana komet ini akan mengarah ke arah matahari. Ini adalah perjalanan 10.000 tahun sekali semenjak komet  ISON C/2012 S-1 tertarik oleh gravitasi matahari yang selama ini berada dalam Kuiper Belt. Menurut pada ilmuwan, komet ini merupakan komet yang paling terang dan akan dapat sangat dilihat dengan jelas penampakan terangnya hingga akhir tahun 2013 tahun nanti.
Spica dan Bulan
Pada bulan November ini, satelit kita, Bulan akan sejajar dan terlihat berdampingan dengan bintang paling terang di konstelasi Virgo yakni Spica. Pada fenomena luar angkasa ini, Bulan akan telrihat seakan mengelilingi Spica selama 20 hari dan nantinya akan muncul bulan baru. Spica sendiri adalah bintang yang paling terang ke-15 yang dapat terlihat pada malam hari. Bintang ini memiliki jarak sekitar 260 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini merupakan variable dari Beta Cephei type. Spica merupakan bintang yang paling panas dan umumnya akan terlihat berwaran biru.
Â
Baca juga :
        5 Fakta Menakjubkan Soal Luar Angkasa
        4 Mesin Pencari yang Benar-Benar Menawarkan Penjelajahan Internet Privat
Â
Cahaya Zodiak
Sejak tanggal 2 November bulan ini, di belahan Bumi bagian utara akan menyaksikan perpendaran cahaya yang sedikit menyeramkan. Cahaya tersebut disebut sebagai cahaya Zodiak (Zodiacal Light) atau rasi bintang selama 1-2 tahun. Salah satu komponen utama cahaya zodiak adalah akibat tabrakannya antara asteroid-asteroid besar di Sabuk Asteroid (Asteroid Belt). Sabuk asteroid adalah bagian dari Tata Surya yang terletak kira-kira antara orbit planet Mars dan planet Jupiter.
Â
Di dalam daerah ini akan dipenuhi dengan sejumlah objek tak beraturan yang disebut sebagai asteroid atau planet kerdil. Sabuk asteroid disebut juga sebagai sabuk utama (main belt) untuk membedakan dari konsentrasi planet kerdil lainnya di dalam sistem tata surya, seperti Sabuk Kuiper dan scattered disc
Lebih dari separuh massa sabuk utama terdapat di empat terbesar objek: Ceres, 4 Vesta, 2 Pallas, dan 10 Hygiea. Kesemuanya berdiameter lebih dari 400 km, sementara Ceres, planet kerdil yang ada di sabuk utama memiliki diameter sekitar 950 kilometer. Selebihnya mempunyai berbagai ukuran sampai sekecil partikel debu. Tabrakan di daerah sabuk asterodi ini nantinya akan menghasilkan kumpulan asteroid-asteroid yang memiliki karateristik yang mirip dan hasil tabrakan itu juga akan menghasilkan debu angkasa.
Tabrakan yang menghasilkan debu ini akan membentuk komponen utama dari cahaya zodiak. Sebuah asteroid di dalam sabuk utama dapat dikategorikan berdasarkan spektrumnya, yang sebagian besar jatuh ke dalam tiga kelompok dasar: karbon (C-type), silikat (S-tipe), dan kaya logam (M-type).
Gerhana Matahari Campuran
Tanggal 3 November kemarin, fenomena luar angkasa lainnya akan diisi dengan gerhana matahari campuran dengan magnitudo 1,0159. Belahan bumi bagian utara akan menjadi saksi awal dari munculnya gerhana campuran ini yaitu Gerhana Matahari Sebagian.
Di kawasaan Amerika, seperti Montreal dan Kanada, matahari akan tertutup hingga 32 persen. Sedangkan di negara bagian Amerika Serikat seperti di Boston, matahari akan tertutup lebih banyak lagi yaitu hingga 63 persen.
Lalu gerhana akan terus merambat ke arah timur diatas Samudera Atlantik ke arah benua Afrika. Gerhana total baru akan tampak di sekitar Samudra Atlantik utara di sebelah timur Florida sampai Gabon dan Afrika. Durasi maksimum 1 menit 39 detik akan terjadi di Samudera Atlantik di selatan Pantai Gading dan Ghana. Sayang untuk kawasan Asia terutama Indonesia tidak akan dapat melihat fenomena ini. [PY]